Ambroncius Nababan Sandingkan Foto Natalius Pigai dengan Gorilla, Nico Silalahi: Rasis Jahanam
JAKARTA- Akun facebook diduga milik Ketua Relawan Pro Jokowi Amin (Projamin), Ambroncius Nababan, tengah menjadi perdebatan publik. Pasalnya, isi postingannya dinilai rasis terhadap tokoh Papua, Natalius Pigai.
Berdasarkan tangkapan layar yang beredar, Ambroncius Nababan memasang foto Natalius berdampingan dengan seekor Gorilla. Dia memposting foto itu, guna merespon pernyataan Natalius Pigai soal vaksin Covid-19.
Bukan membantah dengan argumen, Ambroncius Nababan malah menghina fisik Pigai dan menyamakan dia dengan Gorilla.
“Mohon maaf yg sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat utk MANUSIA bukan utk GORILLA apalagi KADAL GURUN. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu di Vaksin. Faham?”, demikian bunyi cuitan Ambroncius Nababan. Namun belakangan, cuitan tersebut telah dihapusnya.
Menanggapi itu, aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nico Silalahi, mengecam keras ungkapan rasis tersebut. Sebagai orang batak, Nico Silalahi memohon maaf kepada Pigai.
“Sebagai orang Batak dengan kerendahan hati, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Papua, terkhusus bagi bang @NataliusPigai2 yang menjadi korban rasis akibat tulisan si BANGSAT itu, semoga ulah JAHANAM itu tidak berdampak pada suku Batak di Papua,” tulis Nico di twitternya, @Nicho_Silalahi, Minggu (24/1/2021).
Nico yang juga asli Batak ini, meminta agar Ambroncius Nababan diproses hukum. Sebab jika tidak, maka Presiden Jokowi dinilai melindungi pendukungnya meskipun rasis.
“Jika Ambroncius Nababan sang pelaku Rasis Jahanam ini tidak ditindak maka sama artinya dengan Presiden @jokowi sengaja memelihara pendukungnya agar berbuat rasis,” katanya.
Saking geramnya, bahkan dia meminta berikan tempat untuk dirinya dengan Ambroncius adu jotos. “Tolong berikan ring tinju agar saya bisa mengajarkan bangsat ini untuk tidak berlaku rasis dengan kepalan tangan” kata Nico.
“Aku itu BANGSAT dan Terkadang JAHANAM, tapi paling tidak aku masih memiliki nurani yang tersisa untuk tidak bermain–main pada isu sensitif, sebab isu itu bisa bermuara pada Pembantaian dan Pengusiran Etnis tertentu, bangsa ini sudah sakit tapi paling tidak jangan kau perparah,” sambungnya. (fin)
Sumber: www.fajar.co.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: