Digoyang Isu Kudeta, AHY: Nahkoda yang Tangguh Tidak Lahir dari Lautan yang Tenang
JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat bicara terkait adanya upaya pengambilalihan secara ‘paksa’ kepemimpinan Partai Demokrat. Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu bertekad akan mempertahankan kedaulatan dan kehormatan partai yang dipimpinnya.
“Kami yakin tidak ada satupun pemimpin partai politik yang rela diambil alih kekuasaannya secara inkonstitusional oleh pihak manapun,” tutur AHY melalui pernyataan resminya yang diterima fajar.co.id, Senin (1/2/2021).
AHY sungguh bersyukur karena hakikatnya semua pimpinan dan kader Demokrat menolak dengan tegas segala niat, upaya, dan gerakan untuk mendongkel kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
Ia juga memastikan telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad dari seluruh pimpinan di tingkat daerah dan cabang di seluruh Indonesia untuk tunduk dan patuh kepada Partai Demokrat dan kepemimpinan hasil Kongres V Partai Demokrat yang sah.
AHY pun menginstruksikan kepada seluruh kader untuk merapatkan barisan dan tetap mempertahankan soliditas yang telah terbangun serta terus bersatu dan senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia.
“Sejarah mengatakan tidak ada partai yang kuat tanpa cobaan yang berat. Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak. Nahkoda yang tangguh tidak lahir dari lautan yang tenang,” tegasnya.
AHY kemudian menutup keterangan resminya dengan ‘menyentil’ sosok yang ingin mengkudeta dirinya. Ia menyebut, kualitas seorang perwira dimanapun ia berada, baik ketika aktif di militer maupun di masa purna tugas, bukan ditentukan pangkat dan jabatan. Tapi oleh karakter dan etika keperwiraan, serta sifat-sifat kekesatriaannya.
“Saya menyadari bahwa persoalan ini merupakan ujian dan tantangan untuk lebih mendewasakan partai kami, serta membuat kami lebih kuat dan lebih besar lagi. Walaupun berat, tetapi inilah tugas mendasar yang harus kita kerjakan. Dan hari ini, saya sedang mengemban tugas itu,” pungkas AHY lugas.
Sebelumnya, nama Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko disebut sebagai dalang upaya kudeta kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Panglima TNI yang menjabat di era Presiden SBY itu tak menampik dirinya bertemu dengan sejumlah orang dari Partai Demokrat, namun ia mengaku hanya mendengarkan keluhan terkait berbagai situasi.
Moeldoko pun meminta agar isu kudeta Partai Demokrat tidak dikaitkan dengan istana. Dia berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diganggu dalam isu ini. (endra/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: