DISWAY: Porang Glukomanan
Alhamdulillah.
\"Saya sudah mulai kerjakan pembuatan peralatannya,\" ujar Hamzah.
Alhamdulillah.
\"Mungkin, akhir tahun ini bisa produksi,\" katanya.
Alhamdulillah.
Saya masih ingat siapa Hamzah. Bagaimana posturnya. Seperti apa semangatnya.
Ia lulusan teknik mesin Universitas Merdeka, Malang. Anaknya tiga orang –yang terkecil 4 tahun. Abahnya masih sehat –umur 96 tahun. Uminya belum lama meninggal dunia.
Hamzah telah bikin rekor: bikin pabrik karagenan dari rumput laut. Ia telah memberi muara bagi petani rumput laut. Mesin ciptaannya terbukti bisa beroperasi secara komersial. Juga berkelanjutan. Mutu karagenannya pun sejajar dengan yang impor dari Jepang.
Lalu saya minta Hamzah memikirkan petani porang. Hasil pemikirannya ternyata sudah final: siap dikerjakan.
\"Mesin yang Anda rancang ini perlu bahan baku apa? Umbi porang atau chip porang atau tepung porang?\" tanya saya.
\"Langsung dari umbi porang,\" jawabnya.
\"Umbi kering atau basah?\" tanya saya.
\"Umbi basah,\" jawabnya.
Alhamdulillah (Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: