Darmizal Sudah Mengaku dan Menyesal, Bongkar Proses Terpilihnya Moeldoko
JAKARTA – Senior sekaligus pendiri Partai Demokrat Darmizal akhirnya mengaku dan menyesali perbuatannya. Sosok yang menjadi salah satu insiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang itu, juga mengakui dosa yang telah ia perbuat.
Ia juga menyinggung proses terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum melalui KLB Sibolangit. Darmizal menegaskan, terpilihnya Moeldoko itu sama sekali bukan keinginan Kepala Staf Presiden (KSP).
Melainkan murni permintaan dari semua kader Partai Demokrat yang ingin menyelenggarakan KLB.
Pernyataan itu disampaikan Darmizal kepada wartawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021). “Beliau (Moeldoko) tidak pernah datang kepada kami meminta menjadi Ketum Demokrat, untuk bertemu, kecuali kami undang,” bebernya.
Karena itu, tambah Darmizal, kabar tanpa dasar yang menuduh Moeldoko yang berhasrat ingin menjadi Ketum Demokrat itu tidak benar.
“Pak Moeldoko tidak pernah bercita-cita menjadi Ketum Demokrat. Tapi nasiblah yang mengantarkan beliau menjadi ketum dengan permintaan kader Demokrat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Darmizal juga menangis menyesali perbuatannya serta mengungkap penyesalannya.
Ia menyesal karena berhasil mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Demokrat dua periode.
“Saya sangat menyesal karena menjadi aktor utama tim SBY menjadi ketum dua periode di Bali dan di Surabaya,” ungkapnya sambil menangis. Darmizal mengatakan, apa yang telah ia lakukan itu adalah sebuah dosa besar kepada partai berlambang bintang mercy tersebut.
“Ini dosa terbesar saya. Rekan-rekan media, saya menyesal karena mulai pimpinan SBY itu, mulai ketua DPD wajib menyetor mahar ke DPD,” ungkapnya.
Untuk diketahui, KLB Demokrat di Sibolangit melahirkan sejumlah keputusan penting. Pertama, memberhentikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sekaligus menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum.
Hal ini sekaligus menyatakan kepengurusan DPP Demokrat di bawah komando AHY demisioner. Selain itu, KLB juga menganulir keputusan DPP Demokrat kubu AHY yang memecat sejumlah kader dan politisi senior.
KLB Sibolangit juga menetapkan kembali pada AD/ART yang tak mencantumkan keberadaan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: