DISWAY: Opo Tumon?
gurunya menghentikan kunjungan ke Jakarta dengan harapan
agar dia menyadari akan kesalahan–kesalahan yang diperbuat,
memperbaiki apa–apa yang salah agar supaya bisa berjalan lagi dengan enak bersama–sama.
Yang tidak masuk akal, bukannya minta maaf dan mengembalikan
hak paten kepada pemiliknya yang sah,
Dia malah nekat memasarkan sendiri
walaupun tidak menguasai cara menghitung konstruksinya.
Dia, hanya dengan mengandalkan sistem copy paste
nekat memasarkan karya cipta gurunya.
Di dalam file komputernya memang ada ratusan desain yang bisa dijadikan referensi
Ini harta karun, begitu kira–kira cara berpikirnya.
Padahal gurunya, mengikuti pesan dari mentornya,
tokoh konstruksi terkemuka di tahun 1980an,
belum pernah mengajarkan ilmu/cara menghitung
konstruksi ciptaannya kepada siapa pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: