KLB Sumut Ditolak, Moeldoko Diminta Berani Sanksi Jhoni Allen Marbun Dkk
JAKARTA— Usai KLB Sumut ditolak Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam hal ini Kemenkumham, KSP Moeldoko diminta berani memberi sanksi ke Jhoni Allen Marbun Cs. Moeldoko harus dengan penuh kesadaran dan keberanian tinggi memberikan sanksi moril kepada Jhoni Allen Marbun Cs, karena cerita mereka sangat jauh dari fakta hukum yang ada.
Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin melalui Kemenkumham sudah resmi menolak hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Sumut kubu Moeldoko.
Pendiri Jaringan Nusantara, Aam, kepada wartawan, Minggu (4/4) mengatakan, demi menjaga demokrasi, Aam menyarankan agar Moeldoko menerima secara sportif keputusan Menkumham Yasonna Laoly dan menanggalkan penobatannya sebagai ketua umum Demokrat.
Moeldoko juga berkewajiban membubarkan Demokrat versi KLB Sumut agar tidak ada penyalahgunaan dan tidak menjadi benalu di kemudian hari.
“Karena demi apapun, mereka yang terlibat dari awal hingga kongres KLB abal-abal berlangsung, sudah cacat secara politik, moral dan hokum. Sejarah telah mencatatnya,” jelasnya.
Menurutnya, karir mentereng Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) tidak bisa lepas dari andil Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi.
Untuk itu, sudah seharusnya jelang bulan suci Ramadhan, Moeldoko sowan ke kediaman kedua presiden tersebut meminta maaf atas ulahnya yang berupaya mengambil alih pucuk pimpinan Partai Demokrat dari tangan Ketum AHY.
“Sebelum bulan suci Ramadhan atau lebaran secara tulus ikhlas dan satria sebaiknya Moeldoko meminta maaf pada Jokowi dan SBY,” jelasnya.
“Karena walau bagaimanapun rakyat indonesia tahu karier Moeldoko bisa cemerlang karena SBY dan Jokowi,” ujarnya lagi.
Dengan datang dan meminta maaf, maka Moeldoko akan memberi contoh kepada generasi muda Indonesia betapa pentingnya pendidikan budi pekerti, sopan santun, adat istiadat, dan budaya meminta maaf kepada orang yang lebih tua.
Selain itu, Moeldoko juga akan mengajarkan cara berterima kasih pada orang yang sudah membesarkan namanya. “Karena itulah watak ksatria yang sejatinya,” kata Aam.
(ral/rmol/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: