PALEMBANG – Melisa (35) istri Jason Tjakrawinata (38), penganiaya perawat RS Siloam Palembang meminta maaf.Warga Jl Letjend Yusuf Singadekane LK VII RT 007 RW 00 Kelurahan Jua-jua Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatra Selatan (Sumsel) menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarganya.
Tapi Melisa juga ingin mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya karena berita yang beredar beberapa hari ini tidak berimbang.
Ia mengatakan, kegaduhan terjadi lantaran perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang tidak profesional merawat anaknya, MZR (2,5).
Melisa mengatakan, anaknya yang mengalami sakit radang tenggorokan nyaris berakibat fatal lantaran perawat tidak profesional.
Darah Mentes di Baju, Ranjang Dan Lantai
Melisa melihat langsung saat perawat mencabut selang infus anaknya hingga mengeluarkan banyak darah.
Darah yang keluar dari bekas infus menetes ke baju, ranjang hingga di lantai ini. Ia merasa pendarahan yang dialami anaknya sudah fatal dan sangat tidak wajar.
”Saya panik sekali dan disalahkan karena menggendong anakku. Bahkan korban sama sekali tidak meminta maaf,” terangnya, Sabtu (17/4).
Melisa langsung memanggil kepala perawat dan bekas infus anaknya dipasangi plaster. “Saya berani bersumpah di pengadilan nanti jika diminta menjadi saksi,” tegasnya.
Saat itu, Melisa menyampaikan kepada kepala perawat tentang kejadian yang dialami anaknya. Kata dia, kepala perawat mengatakan akan menegur perawat tersebut.
“Artinya korban sedang memiliki masalah,” ucapnya
Omongan Korban Kasar
Ia mengatakan sebenarnya dari awal masuk, feelingnya sudah tidak enak dengan korban dan sempat difoto. Melisa menyebut omongan korban kasar. Bahkan saat anaknya rewel, korban malah mengatakan jangan ditidurkan pada siang hari agar tidak rewel pada malam hari.
“Bagaimanan coba seorang perawat bisa mengatakan seperti itu,” ujarnya, kesal. Sepengetahuan Melisa, seorang perawat harus ramah dan baik serta memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
Ia menceritakan, ketika suaminya, Jason Tjakrawanita datang dan memanggil korban, tak ada itikad baik untuk meminta maaf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: