>

DISWAY: Miko Nusantara

DISWAY: Miko Nusantara

Tampaknya masih begitu banyak tokoh masyarakat tidak tahu masalah ini. Kalau tidak tahu maka sebaiknya serahkan saja kepada lembaga yang mengerti ilmu dan budaya ilmiah seperti BPOM, dan lain-lain.

Jangan memojokkan lembaga ilmiah dengan tuduhan-tuduhan tentang nasionalisme, memihak kelompok kepentingan tertentu yang pasti itu tidak boleh dilakukan oleh lembaga ilmiah yang berbudaya ilmiah dan penuh tanggung jawab.

Politisi dan tokoh masyarakat harus bisa menghargai lembaga ilmiah. Kalau tidak mengerti budaya ilmiah janganlah mengganggu pekerjaan para ilmuwan yang melakukan tugasnya dengan berbudaya ilmiah dan dengan tanggung jawab Budaya Ilmiah menjadi dasar perilaku para ilmuwan ilmu natural di seluruh dunia.

Negara maju adalah negara yang menggalakkan ilmu dan budaya ilmiah dalam negaranya. Apa jadinya negara ini bila para pemimpin dan tokoh masyarakatnya memusuhi atau tidak menghargai lembaga dan institusi keilmuan.

Kalau menganggap lembaga ilmiah itu menyalahgunakan fungsinya maka laporkan dan diusut saja. Tetapi jangan dimusuhi tanpa dasar yang kuat. Memusuhi lembaga ilmiah mempunyai risiko jangka panjang menghambat kemajuan bangsa dan negara.

(Prof. Dr. Djohansjah Marzoeki) 

***

Saya sendiri punya logika: kebenaran tidak bisa dimonopoli. BPOM sudah benar menegakkan ketentuan yang berlaku di BPOM. Tapi bukan berarti eksperimen, uji coba, di luar BPOM harus dilarang. Kalau eksperimen itu melanggar hukum masih ada polisi. Pihak yang merasa dirugikan bisa mengadu ke penegak hukum.

Kita bisa belajar dari kasus DSA, Stem cell, dan Konvalesen..... Siapa tahu banyak kebenaran di luar kebenaran.(Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: