>

JAKARTA-Pengejaran terhadap Lucky Y Matuan yang memilih bergabung dengan KKB pada Februari lalu terus berlanjut. Berdasar data dari Mabes TNI AD, Lucky menjadi anggota TNI sejak 2015. Saat membelot dia berstatus sebagai personel Batalyon Infanteri 410/Alugoro.

“Dia berusia 24 tahun, lahir dan besar di Wamena dan ditempatkan di salah satu batalyon infanteri di Jawa Tengah,” terang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Selasa (20/4). Lucky yang biasa dipanggil Lukius tersebut meninggalkan satuannya ketikan ditugaskan di Papua.

Menurut Andika, operasi itu berada di bawah kendali Mabes TNI. Namun demikian, pihaknya tidak tinggal diam. Langkah-langkah strategis ditempuh oleh TNI AD dan jajaran di Papua.

Sebab, meski meninggalkan pos tanpa membawa senjata api, lukius membawa dua unit magasin dengan total amunisi sebanyak 70 butir. “Amunisi 5,56 milimeter itu yang dibawa,” imbuh Andika.

Pengejaran terhadap Lukius dan anggota KBB lainnya masih berlangsung. Terakhir, TNI AD mendapat informasi lokasi keberadaan yang bersangkutan.

Andika memang tidak menyebut lokasi persis Lukius saat ini. Yang pasti, dia belum lari ke luar negeri. “Pencarian kepada yang bersangkutan terus dilakukan. Baik secara fisik maupun elektronik. Dan saya dapat laporan keberadaan, tetapi masih secara umum, (Lukius) masih ada di Papua,” bebernya.

Selain pengejaran, evaluasi juga dilakukan oleh TNI AD. Tidak hanya kepada personel yang berada di lapangan, evaluasi itu menyasar rantai komando. “Tidak hanya melihat individu yang melakukan tindak pidana. Tetapi, bagaimana leadership atau kepemimpinan di atas-atasnya,” tambah dia.

Orang nomor satu di TNI AD itu memastikan, konsekuensi tindakan Lukius juga akan dirasakan oleh pimpinan-pimpinan prajurit yang sebelum membelot ke KKB masih berpangkat pratu itu.

“Komandan peletonnya yang pangkatnya letnan itu, gimana komandan kompinya, apa yang sudah dilakukan, sampai dengan komandan batalyon,” beber Andika.

Dia ingin semuanya bertanggung jawab. “Sehingga mereka bisa lebih teliti lagi,” sambung mantan komandan Pasukan Pengamanan Presiden (paspampres) itu. (jpg)

Sumber:www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: