Kabid Humas Bantah Kapolda Papua Diserang Massa di Rumah Duka
PAPUA – Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa membantah informasi yang menyebut Kapolda Papua diserang massa di rumah duka Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal
Menurut Musthofa, aksi massa yang terlihat seolah menyerang Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri dan beberapa pejabat yang datang melayat ke rumah duka merupakan acara adat-istiadat masyarakat setempat.
Menurutnya, keluarga dan kerabat Wagub Klemen Tinal dan masyarakat setempat melakukan ritual kepercayaan yang disebut dengan tarian waeta.
Tarian waeta, merupakan kepercayaan atau adat-istiadat yang dilakukan dengan cara menari sambil melempari tamu yang datang dengan berbagai benda.
“Itu tarian waeta sesuai adat mereka sambil menari dan melempari kaca dengan batang-batang dan batu, Kapolda dan tamu yang lain berada di sekitar TKP. Itu kepercayaan mereka, tidak lama kemudian tenang seperti situasi berduka,” kata Kamal, seperti diberitakan okezone.com, Minggu (23/5/2021).
Kamal kembali menegaskan bahwa insiden yang dialami Kapolda Papua di rumah duka Klemen Tinal bukan penyerangan.
“Tidak ada (penyerangan). Massa yang datang dan menjemput jenazah dari bandara ke kediaman itu banyak sekali. Warga merasa kehilangan almarhum,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Papua diserang massa di rumah duka Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal.
Sejumlah orang mengamuk dan menyerang Kapolda Papua. Massa juga menyerang beberapa pejabat daerah Papua.
Pejabat daerah Papua yang turut diserang di antaranya Asisten I Pemprov Papua, Doren Wakerkwa dan Bupati Mamberamo Tengah Ham Pagawak. Mereka diserang saat berdiri di depan kediaman Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal.
Para petugas Kepolisian dan TNI dengan sigap mengevakuasi para pejabat daerah termasuk Kapolda Papua ke tempat yang lebih aman. (one/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: