>

Rekor Keluar Bandara

Rekor Keluar Bandara

Dengan ramah, dia bilang selamat datang di Amerika dan selamat mengikuti event-nya. Paspor saya distempel, dan saya dipersilakan lanjut. Saya mengucapkan terima kasih, dia balas dengan \"You re welcome,\" dan saya pun jalan lanjut bergabung dengan teman-teman mengambil bagasi.

Saya dan teman-teman mencari, di mana pemeriksaan kesehatannya. Setelah ambil koper, kami berjalan ke arah keluar. Ada beberapa petugas mengawasi semua yang akan keluar. Beberapa memang dipanggil untuk pemeriksaan acak tambahan. Kami tidak, langsung keluar bandara.

Lancar, cepat, ramah, tidak ada basa-basi.

Kami ke tempat persewaan mobil.

Karena masih belum pukul 18.00, kami punya waktu untuk dinner dulu sebelum ke hotel. Rencananya, malam itu kami menginap dulu di hotel di sekitar bandara Houston. Karena mengantisipasi keluarnya malam dari bandara, atau harus karantina. Tapi ternyata tidak semua.

Ya sudah, kami melanjutkan tradisi lama. Makan dulu ke IHOP. Salah satu tempat makan favorit kami. Dulu saya pernah mengantarkan seorang direktur perusahaan besar di Indonesia di Amerika. Tapi dia tidak mau makan di tempat mewah. Dia ingin saya mengantar merasakan tempat-tempat masyarakat umum Amerika makan. Ya saya bawa saja ke IHOP.

Makan steak T-bone daging lokal, satu paket dengan telur (tiga butir dibuat mata sapi), plus pancake tiga lapis. Minumnya free flow sekenyangnya.

 

Salah satu teman saya, Johnny Ray, yang baru kali ini ke Amerika, heran melihat banyaknya paket makanan ini. Lebih heran lagi melihat harganya. \"Hanya\" USD 15 untuk satu paket itu. Murah untuk ukuran Amerika, jauh lebih murah dari makan steak di Indonesia. Dan enak sekali sangat mengenyangkan (dan bahkan berlebihan).

Saya menegaskan, makan steak di Texas itu seperti makan pecel di Madiun. Dan steak-nya bisa lebih murah, wong daging lokal... (Azrul Ananda)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: