Behind: Impossible

Kirana tersenyum Kikuk menganggapi Keken, “Gue yang bakal jelasin kak” Ujar Kirana pelan, tatapannya menunduk namun tak membuat Keken sedikitpun goyah untuk kasihan pada Kirana.
“Ada maunya aja lo manggil kak,” Ujar Keken semabari mengipasi dirinya dengan kedua tangannya, muak sekaligu marah terhadap Kirana, “Cepat jelasin!” suruh Keken.
Suara gemerincing dari gelang yang Keken kenakan menarik perhatian Kirana, Keken melihat gelang kupu – kupunya sudah dikenakan oleh Keken, Kirana tersenyum sendu, setidaknya gelang itu kembali ke pemiliki aslinya. Keken yang menyadari tatapan Kirana terus menatap gelangnya bertanya, “Ini gelang lo ya?” Tanya Keken.
“Gelangnya bagus, lo suka gelangnya?” Tanya Kirana,
“Suka,” Jawab Keken, “Gelangnya cocok banget dengan kalung gue,” lanjut Keken menunjukkan kalung berbandul bunga yang diberikan oleh Opet tadi, tidak secara teknis diberikan oleh Veera, kakaknya namun melalui Opet.
“Kalo gitu, gue harap lo ngejaga selalu gelang sama kalung itu,” Ujar Kirana senang sambil tersenyum manis.
Kirana berdiri, lalu mengamati kalung yang dipakai Keken dengan tatapan lega sekaligus terharu, Kirana menyentuh kalung Keken pelan, Keken menatap bingung pada Kirana yang terlihat berkaca – kaca melihat kalungnya.
“Gue tahu, lo orang yang bener – bener baik Ja.” Gumam Kirana pelan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: