Behind: Impossible

-Nggak ada yang lebih lega, dari liat orang yang lo sayang bahagia-
-Kirana
“Gue..,”
“Gue nggak tahu apa – apa tentang Veera-Veera yang lo maksud itu,” Ujar Kirana sembari membuang muka pada Danu.
“Nggak mungkin!” Bantah Danu, “Lo boong kan Kir!” Lanjut Danu lagi.
“Kalo lo nggak percaya, Ya udah!” Tandas Kirana kesal, “Sekarang, pulangin gue. Keken pasti nyariin gue!” Ucap Kirana cepat
“Ngg-” Belum selesai Danu mengucapkan perkataanya, suara nada dering ponsel Kirana memotongnya. Dengan cepat Kirana segera mengambil ponsel dan mengangkat teleponnya.
“Halo Kak Keken, Kirana lagi sama Kak Danu, entar lagi pulang kok” Ucap Kirana cepat, walau orang yang diseberang telepon bahkan belum mengucap sepatah kata pun.
Danu mengepal tangannya kesal, jika sudah begini, mau tak mau dirinya harus mengantarkan Kirana pulang sebelum Keken curiga terhadap dirinya. Sedang Kirana, dirinya tersenyum manis, bukankah sekarang poin yang harus ia dapat adalah dua –kosong dari Danu.
Danu menunggui beberapa saat Kirana yang menelpon dengan Keken, setelahnya barulah Kirana mengakiri telpon tersebut.
“Kak Keken suruh pulang sekarang,” Ujar Kirana, “Jadi anterin gue sekarang juga!” suruh Kirana.
Tak ingin lebih lama Danu dan Kirana segera bergegas berangkat ke kos-an Keken, Danu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, membuat Kirana yang diboncenginya serasa ingin berhenti saat itu juga.
“Lo kalo mau mati, sendirian aja! Nggak usah ajak – ajak gue, gue belum siap mati muda.” Teriak Kirana dari arah belakang Danu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: