Disorot Usai Meme Presiden Jokowi, Ketua BEM UI: Buzzer Hanya Berani di Medsos
JAKARTA – Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra tengah menjadi sorotan usai meme Jokowi The King of Lip Service yang diunggah di akun media sosial BEM UI. Leon pun dianggap berlebihan dalam menyampaikan kritik dimaksud.
Melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (27/6/2021), Leon menyinggung soal keberadaan buzzer. Menurutnya, para buzzer adalah sosok yang tak memiliki nyali.
“Buzzer: Berani di sosmed, gak berani turun ke jalan,” tulisnya sebagaimana dikutip PojokSatu.id.
Itu berbeda dengan mahasiswa UI yang disebut Leon berani turun ke jalan.
Leon meng-kuote cuitan akun @FraksiRakyatID pada 1 Mei. “Mahasiswa UI turun ke jalan: hampir 30 orang diseret, dipukuli, dan dibawa ke Poda Metro Jaya pada tanggal 1 mei,” kata dia.
“Selanjutnya tanggal 3 mei, 1 orang mahasiswa ditangkap dan dijadikan tersangka ketika sedang jalan pulang aksi,” tandasnya.Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra
Pecinta Kebobrokan
Ferdinand Hutahaean ikut mengomentari meme Jokowi The King of Lip oleh BEM UI yang diunggah di media sosial.Mereka menyebut bahwa meme dan pernyataan itu sebagai kritik terhadap pemerintah. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan eks politikus Partai Demokrat ini.
Fedinand menilai, hanya para pecinta kebobrokan moral saja yang menganggap itu sebagi kritikan.
Itu disampaikan advokat tersebut melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (27/6/2021), sebagaimana dikutip PojokSatu.id.
Baca juga: Di Negara Lain Tak Ada yang Dipenjara Karena Prokes, Pengamat: Hakim Mestinya Anjurkan Amnesti
“Hanya pecinta kebobrokan moral yang menilai apa yang dikakukan oleh BEM UI itu sebagai kritik yang wajar,” tulisnya.
Namun, penilaian sebaliknya tentu akan disampaikan oleh manusia beradab. “Orang beradab akan menilai itu salah dan tidak patut,” tegasnya.
Kendati demikian, Ferdinand sama sekali tak melarang siapapun untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: