>

Negatif Menang Probabilitas

Negatif Menang Probabilitas

Ketika kali pertama PCR, CT saya 17. Senin, atau empat hari setelah positif pertama, saya PCR lagi. Nilai CT naik ke hampir 23. Kemudian, Sabtunya, atau sembilan hari setelah positif pertama, saya PCR lagi. Saya nyetir sendiri ke RS Premier Surabaya, swab drive thru.

Setelah PCR terakhir itu, saya tidak terlalu penasaran dengan hasilnya. Seharusnya masih positif. Saya hanya penasaran nilai CT-nya. Istri saya bilang, karena antrean begitu banyak, hasilnya baru bisa didapat Minggu keesokan harinya.

Kebetulan, Minggu itu adalah 4 Juli. Tradisi saya bersama teman-teman, kalau hari ulang tahun itu, kita gowes ekstrem. Dua tahun lalu rute 230 km lebih Surabaya-Kandangan-Pujon-Batu-Surabaya. Tahun lalu, karena sudah pandemi, saya dan sejumlah teman terdekat \"balapan persahabatan\" naik ke Bromo.

Karena masih isoman, rencananya jadi gowes virtual agak ekstrem. Bikin \"Meetup\" (gowes bareng) di aplikasi Zwift. Memilih rute paling menantang di dalamnya, yaitu \"PRL Full.\" Rute di sekitar Kota London, yang terinspirasi rute Olimpiade 2012. Yaitu keliling perbukitan sekitar London, menanjak Box Hill sebanyak 11 kali. Total kilometernya 175, total menanjaknya hampir 2.500 meter.

Adik saya, Isna, kembali ngomel. \"Setiap ultah pasti ngajak sengsara!\"

Tapi dia tetap ikut.

Istri saya juga memaksakan ikut.

Teman-teman dari seluruh Indonesia saya undang. Lebih dari 40 orang ikutan. Dari Surabaya, Gresik, Kediri, Jakarta, Banyuwangi, Bali, dan kota-kota lain.

Minggu pagi itu, kami start pukul 06.00 WIB. Pada akhirnya, 17 orang finis. Paling cepat 6 jam. Saya 7 jam. Istri saya 8 jam lewat. Adik saya hampir 9 jam. Ada yang terus berjuang dan finis dalam waktu 9 jam dan 50 menit!

Saat menjalani Meetup itu, saya sama sekali tidak berpikir apakah saya ini sudah negatif atau masih positif. Toh istri saya juga tidak bisa mengecek, karena dia lebih lama gowesnya daripada saya!

Sorenya, istri dan anak-anak saya berteriak memanggil dari jendela taman samping. Saya buka pintunya, dan mereka menaruh sebuah kue berbentuk virus di atas meja depan pintu. Saya diminta mematikan lilinnya dengan tepukan tangan. Lalu, tiga anak saya --Ayrton, Alesi, Andretti-- membuka karton tulisan ucapan: Bunyinya: Hasil swab saya negatif!

Tentu saya lega melihatnya. Terus terang agak bangga. Itu berarti saya hanya positif sembilan hari. Tanpa gejala sama sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: