>

Respons Permintaan MS Kaban, Ferdinand: Sebuah Kebodohan Bercampur Kebencian

Respons Permintaan MS Kaban, Ferdinand: Sebuah Kebodohan Bercampur Kebencian

JAKARTA- Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat MS Kaban, meminta MPR menggelar Sidang Istimewa untuk mengadili Presiden Joko Widodo (Jokowi). MS Kaban menilai pemerintah telah gagal menangani pandemi Covid-19.

Menanggapi itu, mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai, apa yang disampaikan MS Kaban hanya berdasarkan kebencian semata. “Usulan dari sebuah kebodohan bercampur kebencian saja dibahas berkepanjangan,” kata Ferdinand dikutip akun Twitter-nya, Jumat (23/7).

Ferdinand mengatakan, sidang Istimewa MPR tidak bisa digelar sembarangan. “Sidang Istimewa itu bukan seperti sidang suami Istri di rumah yang bisa dilakukan kapan saja. Tak mampu tunjukkan pelanggaran, penyimpangan oleh Presiden tapi bicara Sidang Istimewa, kan gemblung,” katanya.

Ferdinand mengatakan, sidang Istimewa MPR itu digelar apa bila ada bukti-bukti nyata pelanggaran yang dibuat Presiden.

“Kepada kaum oposan bodoh, kalau mau bicara tentang sidang Istimewa, sampaikanlah fakta-fakta pelanggaran apa yang dilakukan oleh Presiden. Penyimpangan apa, korupsi apa, sehingga usul Sidang Istimewa itu berdasar norma aturan dan bukan berdasar kebencianmu yang berkarat. Ini negara hukum bukan negara kebencian,” katanya.

Sebelumnya, MS Kaban menilai, Presiden Jokowi telah gagal menangani lajunya pandemi. Belum lagi perbedaan pernyataan antara Jokowi dan bawahannya.

Karena itu, mantan politisi PBB itu meminta MPR segera melakukan Sidang Istimewa untuk mengadili Presiden Jokowi.

“Kalau begitu apa bisa rakyat berharap hanya dengan permohonan maaf. PKPM jika gagal adalah kegagalan Presiden. MPR-RI perlu SI (Sidang Istimewa), adili Presiden,” ungkapnya. (fin/fajar)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: