Mujair Jayapura
Kalau bisa ke sana lagi, saya ingin mampir ke Merauke. Ingin ketemu anak-anak basket di sana. Karena dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak pemain terbaik DBL (dan tertinggi) muncul dari sana.
Soal makan, ada satu yang saya kangen: Ikan mujair pedas di Jayapura. Terus terang saya lupa nama rumah makannya. Saya hanya ingat lokasinya. Di seberang GOR Cenderawasih, tempat DBL pertama kali diselenggarakan di sana. Saya bukan penggemar makanan pedas, tapi ikan mujairnya berkesan saya sampai tiap hari makan di situ.
Baru-baru ini, saya diminta mengucapkan selamat ulang tahun kepada komunitas Bonek di Jayapura. Dalam pesan, saya bilang ingin segera ke sana, bertemu mereka dan makan ikan mujair!
Mengunjungi perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.
Dari ujung barat, ada juga yang saya kangen, dan berkali-kali saya sampaikan ke istri kalau saya kangen makan itu. Yaitu Ayam Tangkap di Aceh. Pada 2010, DBL kali pertama diselenggarakan di sana. Menjadi event olahraga resmi besar pertama di sana sejak Sarung Tinju Emas tahun 1970-an!
Teman-teman di sana mengajak saya makan Ayam Tangkap, dan saya keranjingan. Setiap hari makan di sana. Ayam dipotong kecil-kecil, digoreng dengan daun jeruk dan lain-lain. Aduh enaknya. Ada warung kopi sederhana juga yang saya suka di tengah kota, walau saya sangat lupa namanya.
Bersama kru DBL di Kilometer Nol Indonesia, Sabang.
Hmmm, apa lagi ya yang saya kangen? Terus terang harus saya tegaskan: Saya bukan penggemar kuliner kelas berat. Lebih sering makan yang praktis daripada yang heboh.
Oh ya, kalau balik ke kampung halaman ibu (dan tempat kelahiran saya) di Samarinda, pasti makan Soto Banjar. Walau rasanya buatan ibu saya tetap yang terbaik. Buras buatan ibu juga yang terbaik.
Lalu ada makan ikan goropa di Manado, Coto di Makassar, Ayam Taliwang di Lombok, ada ikan kecil-kecil di restoran lupa namanya di Pekanbaru, makan ikan di perahu di Palembang, ikan salju di Pontianak, dan masih banyak lagi. Kalau di Jogja paling simple: Pasti ke Ayam Suharti atau Sate Samirono wkwkwkwk...
Mohon maaf, karena saya memang bukan orang kuliner, saya tidak ingat nama-nama tempat makannya! Tapi saya tahu di mana! Mungkin pembaca bisa membantu mengingatkan nama-nama tempatnya.
Yang penasaran masih di Padang. Waktu di sana, saya diantar ke restoran makanan Padang (tentu!) yang katanya paling bagus (waktu itu). Namanya Sederhana. Lah, saya bilang, di Surabaya juga ada. Jadi kalau nanti ke sana lagi, tolong bantu rekomendasi makan di mana!
Kalau pandemi ini sudah mereda, dan aktivitas kembali menuju normal, saya akan mengunjungi lagi tempat-tempat itu. Makan di tempat-tempat itu.
Yang pasti mengajak istri ke Papua, karena dia pengin sekali ke sana. Anak-anak saya juga sudah cukup besar untuk diajak ke sana. Dan saya berjanji harus makan ikan mujair lagi di Jayapura. Lalu ke Merauke.
Kalau keliling lagi, saya ingin lebih jadi \"turis.\" Lebih menikmati. Tidak datang pergi datang pergi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: