Menteri Keuangan Punya Prediksi Tak Sedap, Semua Diminta Waspada
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani angkat bicara seputar isu krisis dari Evergrande. Sri Mulyani menjelaskan Evergrande saat ini mengalami situasi yang sangat sulit, yaitu kondisi gagal bayar yang cukup besar. \"Utang perusahaan konstruksi terbesar di Tiongkok itu mencapai di atas USD 300 miliar,\" ucap Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/9).
Sri Mulyani mengingatkan seluruh pihak waspada pada dampak yang ditimbulkan dari Evergrande terhadap perekonomian China dan global. Pasalnya, dampak Evergrande akan mempengaruhi ekonomi China maupun dunia, serta akan berdampak pada Indonesia. Bahkan, kata Sri Mulyani, Evergrande membuat Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada September 2021 menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 0,1 persen menjadi 5,7 persen.
\"Isu risiko stabilitas sektor keuangan terutama di Tiongkok itu menjadi perhatian pada minggu-minggu ini,\" ungkap dia. Selain waspada, Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu juga meminta Indonesia mempelajari situasi ekonomi China.
Pasalnya, China adalah salah satu pangsa ekspor Indonesia. Ekspor merupakan salah satu variable yang penting dalam perekonomian.
\"Krisis Evergrande menjadi faktor yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global,\" kata dia. Faktor lain yang menjadi kekhawatiran adalah COVID-19 varian Delta serta mutasi virus lainnya. \"Pemulihan ekonomi yang tidak merata di berbagai negara, serta kenaikan inflasi,\" ujar Sri Mulyani. (antara/jpnn)
Sumber: www.jpnn.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: