Profil Sembilan Kiai Sepuh AHWA Hasil Muktamar ke-34 NU
LAMPUNG – Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) telah memiliki sembilan kiai sepuh untuk menempati sembilan kursi Ahlu Halli Wal Aqdi (AHWA).
Sembilan kiai sepuh itu yakni KH Dimyati Rois, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Maruf Amin, KH Anwar Mansur, KH Tuan Guru Turmudzi, KH Miftachul Akhyar, KH Nurul Huda, KH Ali Akbar Marbun, dan KH Zainal Abidin.
Berikut profil singkat Kiai Khos yang dipilih Muktamirin sebagai AHWA:
1. KH Dimyati Rois (503 suara)
Memperoleh 503 suara Muktamirin, Abah Dim kerap ia disapa, merupakan pengasuh Pondok Pesantren APIK Kaliwungu di Kendal, Jawa Tengah.
Ia lahir di Tegal Glagah Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah pada 5 Juni 1945. Abah Dim adalah putra kelima dari sepuluh bersaudara yang lahir dari pasangan KH Rois dan Nyai Djusmiah.
Setelah selesai pendidikan formal, ia melanjutkan pendidikannya dengan belajar di Pondok Pesantren APIK yang diasuh oleh KH Ahmad Ru’yat pada 1956.
Meski tidak lama Mbah Dim juga pernah nyantri ke Mbah Mahrus Aly di Ponpes Lirboyo, Kediri. Mbah yang juga Ketua Dewan Syuro PKB itu juga pernah nyantri ke Mbah Imam, Pondok Pesantren Sarang, Rembang, jawa Tengah selama 5 tahun.
2. KH Ahmad Mustofa Bisri (494 suara)
Gus Mus merupakan sapaan dari kiai yang mengantongi 494 suara ini. Ia lahir di Rembang, 10 Agustus 1944 dari Nyai Marafah Cholil dan KH Bisri Mustofa, sang pengarang Kitab Tafsir Al Ibriz li Ma’rifah.
Kakek Gus Mus merupakan KH Zaenal Mustofa, seorang saudagar ternama yang dikenal sangat menyayangi ulama. Ia adalah alumnus dan penerima beasiswa dari Universitas Al Azhar Cairo (Mesir, 1964-1970) untuk studi islam dan bahasa arab ini, sebelumnya ia menempuh pendidikan di SR 6 tahun (Rembang, 1950-1956), Pesantren Lirboyo (Kediri, 1956-1958), Pesantren Krapyak (Yogyakarta, 1958-1962), Pesantren Taman Pelajar Islam (Rembang, 1962-1964).
Pada tahun 1955, Gus Mus bersama keluarganya mendirikan Taman Pelajar Islam (Roudlotut Tholibin). Pondok pesantren tersebut kini diasuh oleh Gus Mus.
3.KH Maruf Amin (458 suara)
Dengan 458 suara, Wakil Presiden Maruf Amin masuk dalam jajaran AHWA. Ia lahir di Kresek, Tangerang pada 11 Maret 1943. Ia merupakan Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten. Ayahnya, Mohamad Amin.
Sebelum masuk pesantren, Ma’ruf Amin sempat menempuh pendidikan dasarnya di sekolah rakyat di Kecamatan Kresek. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di pesantren berpengaruh yang didirikan oleh pendiri NU, Hasyim Asy’ari Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: