DISWAY: Sagging Baru

DISWAY: Sagging Baru

Adams masuk Demokrat. Kecewa. Lalu pindah ke Republik. Tidak cocok. Balik ke Demokrat lagi. Ia pun jadi caleg DPRD. Gagal. Maju lagi. Gagal lagi.

Akhirnya terpilih. Terpilih lagi. Sampai empat kali. Lalu ikut pemilihan Presiden Borough –semacam ”wali kota Jakarta Timur”-nya New York. Adams berhenti dari DPRD untuk menjabat presiden distrik.

 

Selama menjadi ”wali kota administratif” itu, Adams meraih popularitas lewat kampanye aneh ini: anti-sagging.

Sagging adalah memakai celana yang begitu melorotnya sampai lebih separo celana dalam kelihatan. Pelakunya disebut sagger.

Mode ini populer di kalangan anak muda kulit hitam. Tapi menular juga ke kulit putih dan Jepang. Banyak tokoh penyanyi rap menjadi sagger di atas panggung. Panitia sky, pernah mencoret peserta dari Jepang karena sagging-nya berlebihan: semua pakaiannya dilorot. Termasuk dasinya.

Sejarah sagging bermula dari penjara. Narapidana dilarang pakai ikat pinggang. Kadang pembagian celananya kurang pas: ada yang kebesaran –melorot. Kok justru terlihat seksi. Maka jadi kebiasaan –pun setelah keluar dari penjara.

Di Indonesia memberantas beginian gampang. Bilang saja pada mereka: anti NKRI!

Di Amerika sudah banyak institusi yang melarang sagging. Misalnya sekolah. Tapi setiap kali akan diformalkan sebagai UU selalu gagal.

“Sagging terlalu sepele untuk dijadikan isu politik negara,” ujar yang menentang.

Presiden yang pernah menyisihkan waktu untuk membahas sagging adalah Barack Obama. “Tidak perlu ada peraturan untuk melarang sagging,” kata Obama. “Itu cukup tugas seorang kakak untuk membetulkan celana melorot adiknya,” ujar Obama setengah berkelakar.

Barangkali kita akan bisa melihat kelak. Seberapa banyak oposisi terhadap Adams. Setidaknya dari naik atau turunnya sagger di New York.

Di kemeriahan pesta tahun baru itu, di Time Square itu, Adams membawa sedikit renungan: pentingnya sang ibu. Ketika mengucapkan sumpah di kebisingan pesta itu, tangan kiri Adams diletakkan di atas Bible. Tangan kanannya mengacungkan pigura foto tinggi-tinggi: ada foto ibunya, Si Tukang Sapu, di pigura itu. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: