>

DISWAY: Komentar Tuhan

DISWAY: Komentar Tuhan

Yang jelas editing gen manusia akan menjadi trend komersial di masa depan. Sayang kita tidak bisa mendapat kabar lebih lanjut: bagaimana nasib bayi kembar yang di Shenzhen, Tiongkok. Yang lahir lebih dua tahun lalu itu: Lulu dan Nana. Bayi kembar itu produk editing gen yang dilakukan Prof He Jiankui di sana.

Editing dilakukan justru ketika bayi masih dalam bentuk embrio. Unsur-unsur yang akan menjadi penyakit tertentu dibuang. Unsur-unsur yang membuat pintar didorong.

Prof He Jiankui sendiri dijatuhi hukuman penjara 3 tahun: dianggap melanggar hukum kedokteran di sana. Juga dikenakan denda sekitar Rp 5 miliar.

Tapi bayi kembar itu sendiri tentunya dibiarkan hidup. Dipelihara, entah oleh ibu mereka atau oleh negara. Sekarang, mestinya, bayi kembar itu sedang lucu-lucunya.

Dengan majunya ilmu editing gen itu, Tuhan, sebagai pencipta manusia, harus berkomentar apa? (*)

 

Komentar Pilihan Disway*

Edisi: 24/1: Bensin Sawit

Suryanto Bagelen

Saya orang yg mengais rezeki dr tanaman sawit. Demikian dg puluhan juta penduduk lndonesia lainnya baik sbg pekerja maupun sbg petani serta multiplier efek ekonomi lainnya.  Dampak monokultur boleh jadi ada terhadap ekosistem.  Tahukah brp juta hektar hutan di USA, Eropa, Amerika Selatan yg berubah menjadi lahan pertanian kedelai, jagung dan lahan peternakan? Jsgan terkecoh dg black campaign bule-bule rakus yg menempatkan sawit sbg musuh nomor 1 krn kalah bersaing. Sawit sepanjang bulan sepanjang tahun tetus berbuah. Kedelai, Jagung tanaman semusim dan hanya pd bulan tertentu berproduksi. Salam.

 

Kalila Kalista

Kebun lokal , pabrik lokal , buruh lokal , pemilik lokal , jual harga internasional , nikmat manalagi yg ingin kau dustakan

 

Jo Neka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: