Ngeri, Warga Dayak Ritual Sembelih Babi, Permintaan Maaf Edy tak Dianggap: Ini Kematianmu Edy!
JAKARTA – Permintaan maaf Edy Mulyadi sepertinya tak dianggap masyarakat Dayak yang sudah tak terima dan marah. Edy Mulyadi pun menjadi orang yang ‘diburu’ masyarakat Dayak karena ucapannya menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang bayi.
Pernyataan Edy Mulyadi itu telah sangat menyakiti hati masyarakat Kalimantan. Terbaru, warga Dayak menggelar ritual di jalan raya dengan menyembelih seekor babi.
Babi itu ditempatkan di atas daun pepaya dan dipegangi beberapa orang lainnnya. Sementara puluhan orang lainnya dengan memakai pakaian adat Dayak berdiri melingkar.
Lengkap dengan senjata khas suku Dayak, Mandau. “Ritual Dayak buat Edy Mulyadi, Azam Khan. Tak cukup dengan kata maaf,” tulis akun Twitter @jumianto_RK yang membagikan video tersebut, sebagaimana dikutip PojoSatu.id, Selasa (25/1/2022).
Dalam video pendek berdurasi 30 detik tersebut, terlihat suasana dan aroma mistis cukup kuat.
Awalnya, seekor babi ditelentangkan di atas daun pisang. Kemudian seorang pria berbadan gempal berdiri dan mencabut Mandau dari sarungnya.
Mandau itu kemudian diletakkan tepat di leher babi tersebut dan langsung menggoroknya dengan cepat. Setelah leher babi itu digorok, terdengar teriakan-teriakan khas suku Dayak diiringi musik dan tarian Dayak.
“Sembelih babi ini, adalah tanda kematianmu, Edy!” pekik seorang pria yang disambut teriakan khas Dayak.
Pasukan Merah Bergerak
Sebelumnya, salah satu pasukan elite suku Dayak, Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau Pasukan Merah DPC Kota Balikpapan sudah lebih dulu menyatakan sikap.
Dalam video yang beredar, Pasukan Merah tidak terima dengan ucapan caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2019 lalu itu.
Di video berdurasi satu menit 27 detik itu, terlihat sejumlah orang memakai pakaian khas Pasukan Merah yang serba merah.
Lengkap dengan mandau di tangan, senjata khas suku Dayak. “Apa yang disampaikan oleh saudara Edy Mulyadi tentang pulau Kalimantan sebagai tempat pembuangan jin membuang anak, itu sangat menyakiti dan menyinggung perasaan kami penduduk asli Kalimantan dan juga orang yang berdomisili di Kalimantan,” ucap pimpinan Pasukan Merah.
Mereka juga mendesak kepolisian agar turun tangan sekaligus menindak tegas Edy Mulyadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: