39 Jamaah Asal Jambi Masuk Wisma Atlet, Biro Umrah Tak Setuju Jamaahnya Positif Covid-19

39 Jamaah Asal Jambi Masuk Wisma Atlet, Biro Umrah Tak Setuju  Jamaahnya Positif Covid-19

JAMBI – 39 Jamaah umrah asal Jambi yang dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (26/1) usai melakukan karantina di Hotel Ibis Gajah Mada, kini sudah dipindahkan ke tempat isolasi Wisma Atlet Jakarta. Menariknya, terjadi silang pendapat, di mana biro perjalanan umrah menganggap jamaahnya dalam kondisi sehat dan tak menunjukkan gejala Covid-19.

Koordinator Wilayah Biro Umrah Ameera Mekkah cabang Jambi Ratih mengakui jamaah sudah dilakukan pemindahan ke wisma atlet pada Jum’at pagi (28/1). “Ya, jamaah dari tempat karantina telah berpindah menjalankan isolasi di wisma atlet. Pemerintah yang minta ke wisma atlet, walaupun jamaah kami sehat semua. Kami tak punya pilihan,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon (28/1).

“Jamaah kita seluruhnya sehat walafiat, tapi kita jalankan keinginan dari pemerintah,” ujar Ratih menegaskan.

Ia menegaskan kondisi jamaah umrah dalam keadaan sehat. Ia malah mengatakan tak paham kenapa jamaah umrahnya dinyatakan Covid-19. “Saya lihat jamaah saya sehat semua, itu yang saya bingung. Padahal makannya lahap dan banyak semua. Kalau virus Covid-19 itukan ciri-cirinya batuk, pilek, dema, tidak punya rasa pengecap dan hilang penciuman. Nah ini jamaah saya sehat semua tak ada yang sakit,” urainya.

Karena itulah ia menyebut tak tahu virus apa yang diderita jamaahnya. Ia juga dibuat bertanya sendiri apa sakit yang diderita jamaahnya.  “Kalau bagi saya mereka tak positif covid-19 mereka sehat kok. Jadi yang dinyatakan Covid-19 ini silakan tanya saja dengan Kementerian kesehatan, karena jamaah tak punya ciri-ciri Covid-19, ” tegasnya.

Ditanya, apakah biro umrah sudah mengkonfirmasi ke Kemenkes, ia tak menjawabnya. “Namun yang jelas kita sudah melaporkan pada Kemenag jamaah kita sehat dan tak ada sakit dan kita mengharap ada fasilitasi agar ada solusi terbaik untuk jamaah Jambi,”ucapnya.

Ratih terang-terangan bingung mengapa bisa dalam satu rombongan (54 orang) jamaah umrah terdapat dua hasil Covid-19 yang berbeda. “Kenapa dalam satu rombongan kami ada dua hasil, yakni ada yang positif Covid-19 dan ada yang negatif,” katanya.

Dari sisi biro umrah, Ratih menyebut sejauh ini masih sepenuhnya melakukan pendampingan terhadap jamaah. “Kita takkan pernah meninggalkan jamaah kita, karena mereka tamu Allah dan Rasulullah. Termasuk biaya jadwal ulang keberangkatan jamaah dari Jakarta ke Jambi merupakan tanggungan travel kita,” paparnya.

Ia menerangkan untuk reschedule keberangkatan jamaah yang terpapar Covid-19 ia menyebut jamaah yang terpapar Covid-19 tinggal menjalankan 7 hari. Sebab 7 hari sebelumnya juga sudah melakukan karantina di Hotel. “Tinggal hatinya pemerintah saja mau gimana jamaah dibawa, kami manut saja tanggal berapa bisa pulang,” terangnya.

Disinggung apakah biro umrah sudah melakukan protes terhadap hasil tes yang dirasa aneh, Ratih menyebut tak memiliki kesempatan bertanya ke pemerintah dan kembali menyerahkan semuanya ke tangan pemerintah.

Dari 54 Jamaah yang melakukan ibadah umrah, Ratih mengakui baru 12 orang yang sudah menginjakkan kaki di Jambi. Atas kejadian ini, Ratih menyatakan pihak travel sudah memberikan penjelasan dan keluarga jamaah sudah memahami.  “Untuk asal daerah jamaah kita dari Kota Jambi, Kabupaten Merangin dan Tebo juga ada, jumlah pastinya saya lupa, datanya ada di kantor,” akunya.

Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi Zoztafia saat dikonfirmasi dikantornya (28/1) menyebut belum ada surat yang diterima pihaknya yang menyatakan ada penambahan pasien positif Covid dari jamaah umrah asal Jambi. Ia juga menyebut belum dapat info terkait perkembangan terbaru terhadap pemindahan jamaah ke tempat isolasi Covid-19 di Wisma Atlet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: