>

DISWAY: Kuda Bima

DISWAY: Kuda Bima

Baiknya Tambora diserahkan ke Dompu. Agar lebih rasional. Mungkin ditukar dengan sebagian wilayah Dompu yang dekat Bima: tukar guling. Agar rakyat bisa lebih terurus.

Tapi isu pelayanan seperti ini kelihatannya tidak menarik. Politik kewilayahan yang lagi hot di sana justru ini: perjuangan menjadikan Sumbawa menjadi provinsi terpisah dari NTB.

Calon gubernurnya sudah ada: Mohamad Syafrudin, anggota DPR empat periode dari PAN. Fotonya bertebaran mulai dari ujung barat sampai ujung timur Sumbawa.

Atau, mungkin nama ini: Indah Dhamayanti Putri –Bupati Bima sekarang. Dia sudah hampir menyelesaikan jabatan periode kedua sebagai Bupati Bima.

Dulunya Putri \'\'hanya\'\' istri Bupati Bima. Sang bupati keturunan Raja Bima. Putri menjadi ibu yang akan melahirkan keturunan Raja Bima berikutnya.

Waktu dikawini sang bupati, Putri masih sangat muda: baru lulus SMA. Dua tahun berumah tangga sang suami meninggal dunia.

Putri menjadi calon bupati penggantinya. Menang. Maju lagi. Menang lagi. Telak. Kini dia sudah sarjana. Bahkan S2 sampai S3. Putri, asal Dompu, wanita pembelajar yang cepat.

Kini Putri sudah menyiapkan calon bupati berikutnya: anaknyi sendiri. Yang sekarang sudah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bima. Di umurnya yang baru 27 tahun. Masih bujang pula. Namanya: Muhammad Putera Ferryandi, SIP. Orang Bima menyapanya dengan nama Ama Ka\'u Yandi. Atau Dae Yandi.

Itu Bima. Sang Ibu menjadi kepala eksekutif, sang Anak menjadi kepala legislatif. Alangkah indahnya demokrasi. (Dahlan Iskan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: