DISWAY: Tanpa Nuklir
Tukang OBAT
Sepertinya standar dewa mabok om, g ada aturan blass... suka suka aja hahaha...
CuNur Yani
Sekilas Info: Makanan Sunda dari Tepung Aci Makanan Sunda dari bahan tepung aci dan bumbu-bumbu bisa dibuat cilok = aci dicolok berupa adonan aci dan bumbunya yang dibentuk bulat-bulat, lalu di rebus sampai mumbul, untuk menjaga panasnya dibiarkan tetap dalam kukusan. Kalau mau dimakan bisa pakai bumbu kacang atau saus lainnya. Cireng = aci digoreng. Bisa dibentuk segala macam bentuk, isiannya bisa apa saja keju, daging, dll. Harus digoreng pakai minyak goreng yang mahal itu, dimakan panas-panas. Cimol = aci dijemol, artinya adonan aci yang sudah siap akan diambil sedikit-sedikit dengan cara dijemol kemudian langsung dimasukkan ke penggorengan dengan minyak goreng yang panas. Cimol bisa dimakan panas atau dingin karena rasanya tetap enak dengan bumbu tabur rasa keju, barbeque, dll. Cilung = aci digulung, bahan adonannya sedikit encer agar bisa digulung pakai tusuk sate di penggorengan. Semua makanan aksesori ini semuanya enak, pak DI kalau tournya lagi ke Bandung bisa nyicip semuanya di depan halaman sekolah SD hehe... Mangga sindang pak DI ka Bandung kota kembang.
Olang olangan
Kalau abah mau lawakan yang lebih lucu dan perlu renungan tingkat tinggi, ini Bah saya kasih tau, di negara tetangga (maaf Bah saya lupa nama negaranya) dulu ada orang nimbun minyak tanah 2 drum langsung dipenjara, tapi ada orang \"nyimpan\" minyak goreng jutaan liter cuman ditanyain... Ayo Bah ketawa sambil merenung
Sadewa
Saya juga penggemar Butet, dulu-dulu sekali. Saat Butet dengan lucunya memparodikan Soeharto, Habibie & Gusdur. Luar biasa, bener-bener lucu bikin sulit berhenti tertawa. Namun kini saat Jokowi Presiden, saya tidak pernah melihat Butet memparodikan-nya. Entahlah mungkin Abah lebih tahu. Sejak itu saya bukan penggemar Butet lagi. Saya pernah menonton di YouTube, Jokowi stand up, ternyata lebih lucu dari Butet. Mungkin itu yang membuat Butet \"rikuh\".
Mirza Mirwan
\"Pun di masa pandemi, ia tidak sulit mondar-mandir Tokyo-Jakarta: ia punya paspor WHO\" Paspor WHO yang dimaksud Pak DI pasti UNLP -- United Nations Laissez Passer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: