>

DISWAY: Dua Mata

DISWAY: Dua Mata

 

Saridin

Saya belum pernah ke Eropa timur (Kecuali nanti diajak Abah liputan ke sana). Tapi, nampaknya memang di -sebagian- Eropa Timur, isu etnis menjadi salah satu alat yang paling efektif dalam pertarungan politik. Contoh paling populer adalah Yugoslavia, yang sekarang jadi 7-8 negara mini. Bahkan di Bosnia Herzegovina, negara yang hanya sedikit lebih besar dari Jawa timur tanpa Madura, dengan penduduk yang hanya 3,5 jt an, Presiden nya harus dijabat 3 orang perwakilan etnis yang ada disana: Serbia, Kroasia, dan Bosniak-Muslim. Bayangkan kalau Indonesia harus memiliki 300 lebih pejabat Presiden mewakili etnis. Dan Ketua Pejabat Presiden nya bergantian, bisa2 dalam 5 tahun menjabat Ketua Presiden hanya 5 hari. Dan sepertinya, Ukraina juga demikian. Terlanjur terbelah antara Ukrainian dan Russian-Ukrainian. Kalau sudah begini, hampir pasti ujung-ujungnya adalah solusi 2 negara. Maka, beruntung lah kita, Bangsa Indonesia. Yang memiliki sejarah Majapahit, dan Bhinneka Tunggal Ika. Filosofi bangsa yang sekarang kita merasa tak merasakan faedahnya. Tapi, jika tanpa sejarah Majapahit dan Filosofi Bhineka tunggal Ika, negara ini bisa jadi beberapa negara mini. Mungkin sampai puluhan. Maka, kita pantas bersyukur. Apalagi, Disway National Network menjadi salah satu benang pengikat negara yang luas dan multietnis ini. 

 

*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: