DISWAY: Mari Mas
Hmmmm sepertinya Presiden Putin sedang menjalankan strategi ke 13 dari 36 Mahakarya Seni Berperang Sun Tzu. Yakni mengagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya. Lebih dari itu, sang presiden lebih memilih mengasapi lubang persembunyian ular alih-alih hanya sekedar memukul rumput saja. Mungkin tidak hanya ular yang keluar dari lubangnya, bisa juga lipas, kalajengking, siput, kelinci atau mungkin serigala. Sekarang pastinya Rusia mengamati posisi-posisi negara lain terhadap mereka. Mana negara sahabat sebenarnya? Mana negara musuh yang utama? Mana negara yang bermanis muka? Mana negara yang bermuka dua? Mana negara serigala berbulu domba? Setelah RI menjadi salah satu dari 141 negara yang menyetujui Resolusi PBB yang menuntut Rusia segera mengakhiri operasi militernya, patut ditunggu masuk kategori negara apakah kita sekarang di mata Rusia. Gasan Amat, amun ikam balum khatam kitab The Art of War. Kupadahi perumpamaan Banjar haja lah. Wahini ni ibaratnya si Putin ni lagi meudak-udak banyu di batang. Sidin handak tahu apa haja nang timbulan. Bisa ratik. Bisa jua undang.
Aju Y
Sifat Manusia seperti Tukang Sate Ada Tukang Tusuk Ada Tukang Bakar Ada Tukang Kipas Ada Tukang Makan Ada Tukang Mengamati Dan Ada yang Tukang Mengomentari KEEP CALM AND LOVE PEACE !!...
Amat Kaselanovic
Gaya Abah Dis \"pelit\" koma dalam tulisannya. Banyak titik, titik dua. Abah lebih suka membuat kalimat minor daripada memakai koma.
Liam
Ooo, kalo dalam satu kalimat banyak koma nya , berarti termasuk kalimat besar, atau kalimat mayor, seperti komen saya ini.
Gambit H-1982
Catatan Editorial: # akibat adanya seragan Rusia = Kalimat ini ada di \"caption\" atau keterangan gambar, mustinya \"serangan\". Oya, \"caption\" bisa dipadankan dengan \"takarir\"; ada di KBBI, yuk bantu populerkan. # tidak bisa menghubungi kenalan di Kiev = Seingat saya, tidak cuma satu rekan Abah yang dimaksud. Ini dibenarkan oleh uraian setelahnya, ada kata \"mereka\". Jadi, mungkin terlupa kata \"beberapa\"-nya; atau, acuannya seperti judul: kata tunggal sah-sah saja mewakili maksud jamaknya. # WA saya pun tidak dibalas. = Cukup lugas, terlebih jika ditambah \"pesan\" di awalnya. # Tapi harapan itu tak muncul pun sampai tadi malam. = Perlu \"rem\" berupa \"koma\" sebelum partikel \"pun\", agar tak kebablasan terbaca. # Berarti Kiev masih terkontrol oleh tangan pemerintahan Presiden Zelenskyy. = Dapat disederhanakan: \"masih dalam kontrol Presiden Zelenskyy\". # Atau pun = Termasuk 12 pun yang digabung penulisannya, berfungsi sebagai pembentuk kata hubung. # Km = Tidak kapital, seperti \"cm\". # hari ke delapan = Inkonsisten saja, ejaan sebelumnya sudah betul: tidak dipisah \"ke\"-nya. # Pengamat militer di Barat pun bertanya-tanya: mengapa begitu. = Final intonasinya, menurut saya, tetap lebih pas dengan tanda tanya (?), bukan titik. # villa = Salah tik (typo), \"l\"-nya cukup satu. # Cuba = Pilihan diksi, sebelumnya pakai \"k\", mengikuti padanan Indonesia-nya. # Maka kalau pun di hari ke 10 besok = Typo lagi. Yang benar \"kalaupun\" (pun diserangkaikan), dan \"ke-10\" (dengan tanda hubung di antaranya). Demikian. Mudah-mudahan menambah wawasan.
CuNur Yani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: