Dari 13.941 Jemaah Umrah ke Tanah Suci, 6.518 Orang Positif Covid-19 saat Pulang ke Indonesia
JAKARTA - Masyarakat yang berangkat umrah diminta untuk lebih mewaspadai penularan Corona. Alasannya, tak sedikit jemaah yang pulang ke Tanah Air ternyata positif Covid-19.
Hal itu pula yang saat ini menjadi perhatian Satgas Penanganan Covid-19. Yakni tidak hanya transmisi atau penularan di dalam negeri, tapi juga menekan penularan di luar negeri.
Menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Suharyanto, ini juga dibahas oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai Koordinator Penanganan Covid-19 saat rapat koordinasi nasional pekan lalu.
“Itu juga menjadi pokok perhatian saat di dalam Rakornas. Karena keberangkatan umroh ini tinggi,” ujar Suharyanto, kemarin.
Dia menyebut, berdasarkan data, pada pekan lalu, jemaah yang terinfeksi Covid-19 jumlahnya hampir separuh dari seluruh jamaah yang tiba di Tanah Air. Dari 13.941 jemaah, sebanyak 6.518 orang positif Covid-19, atau sekitar 46,75 persen. Bersyukur, tiga hari terakhir ini, ada penurunan sebesar 33 persen.
Suharyanto mengatakan, para penyelenggara haji mengungkapkan, pada saat datang ke Arab Saudi, seluruh jemaah negatif virus Corona. “Tetapi begitu pulang mereka positif Covid-19,” imbuhnya.
Berita Terkait : Verifikasi Faktual Potensial Sumbang Penularan Corona
Suharyanto pun meminta masyarakat yang berangkat ke Arab Saudi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Kedisiplinan dalam menerapkan prokes sangat penting untuk meminimalisir penularan Covid-19.
“Ternyata penyebab mereka positif Covid-19 karena banyak protokol kesehatan yang dilanggar ketika beraktivitas,” ungkapnya.
Dari laporan yang didapat Satgas, banyak jemaah yang berkerumun di sana. Kebetulan, Masjidil Haram saat ini sedang penuh. “Kemudian para jamaah ini hobi kalau foto buka masker itu juga jadi sumber penularan,” tambahnya.
Satgas telah berkoordinasi dengan banyak penyelenggara umrah ini agar kedisiplinan prokes ini benar-benar dijaga. Apalagi, saat ini, keberangkatan juga tidak hanya dari Jakarta saja. Yang dari daerah juga bisa ke Tanah Suci melalui Surabaya, Makassar, dan Medan.
Para penyelenggara dan jemaah harus lebih berhati-hati. Terlebih, mereka yang berangkat ke Tanah Suci rata-rata adalah kelompok lanjut usia (lansia).
“Penyumbang positif yang lebih tinggi ini selalu menjadi pokok perhatian Bapak Presiden. Data terakhir ada penurunan kami berharap kasus penularan dari luar negeri ini bisa turun terus,” harapnya.
Secara keseluruhan, data isolasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) masih banyak yang positif. Masih di atas 20 persen. “Mereka adalah pekerja migran Indonesia, wisatawan, juga jemaah umroh yang baru pulang dari luar negeri. Ini masih banyak yang positif,” beber Suharyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: