Boikot Aksi Invasi ke Ukraina, McDonlad\'s Hentikan Sementara 850 Outletnya di Rusia
MOSKOW - Invasi Rusia ke Ukraina memicu aksi boikot dari sejumlah negara, termasuk brand-brand besarseperti McDonald\'s. Mereka mengumumkan menutup sementara 850 outletnya di seluruh Rusia.
Perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat akan menangguhkan sementara waktu kegiatannya. Meski begitu raksasa burger itu mengatakan akan terus membayar gaji karyawan yang jumlahnya sekitar 62.000 orang.
Presiden dan CEO McDonald\'s Chris Kempczinski melalui sebuah surat terbuka kepada karyawannya mengatakan menutup toko-toko itu untuk saat ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.
\"Nilai-nilai kami berarti kami tidak dapat mengabaikan penderitaan manusia yang tidak perlu yang terjadi di Ukraina,\" kata Kempczinski, seperti dikutip dari AP, Rabu (9/3).
Kempczinski mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menemukan kapan perusahaan akan dapat membuka kembali tokonya.
\"Situasinya sangat menantang untuk merek global seperti milik kami, dan ada banyak pertimbangan,\" tulis Kempczinski dalam surat itu.
Berita penutupan itu tersebar di antara penduduk Rusia. Seolah ingin mengucapkan salam perpisahan mereka berbondong-bondong dan membentik antrean panjang untuk makan terakhir kalinya di sana.
The Pushkin Square McDonald\'s adalah salah satu yang terbesar di dunia dan yang pertama di Rusia.
Ketika dibuka pada tahun 1990, itu menandakan akhir dari struktur ekonomi Komunis Rusia yang relatif terisolasi.
Selain di Rusia, McDonald\'s juga telah menutup sementara 108 restoran di Ukraina dan terus membayar karyawan tersebut.
McDonald\'s bisa mendapat pukulan finansial besar karena penutupan. Dalam pengajuan peraturan baru-baru ini, perusahaan yang berbasis di Chicago mengatakan restorannya di Rusia dan Ukraina menyumbang sembilan persen dari pendapatan tahunannya, atau sekitar 2,75 miliar dolar AS.
Tidak seperti merek makanan cepat saji besar lainnya di Rusia yang dimiliki oleh pewaralaba, termasuk KFC, Pizza Hut, Starbucks, dan Burger King, McDonald\'s memiliki 84 persen lokasi di Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: