Jika Vladimir Putin Ngambek, Ini 4 Risiko yang Akan Terjadi di Eropa

Jika Vladimir Putin Ngambek, Ini 4 Risiko yang Akan Terjadi di Eropa

MOSKOW - Memasuki hari ke-20 perang antara Rusia vs Ukraina, belum ada tanda-tanda siapa yang bakal menang, meski korban sudah banyak berjatuhan di kedua belah pihak.

Jika kondisi ini berlarut-larut, akan menimbulkan dampak yang luar biasa bagi negara-negara di dunia. Salah satu yang paling menakutkan adalah kemungkinan terjadinya perang dunia ketiga.

Saat ini saja, sejumlah negara Eropa sudah mulai menanggung risiko kelangkaan gas dan energi. Selain itu ada pula risiko-risiko yang terjadi jika peperangan Rusia vs Ukraina memanjang.

Salah satu yang paling nyata dan didepan mata yaitu terjadinya krisis energi. Krisis energi sangat mungkin terjadi karena saat ini banyak negara di Eropa yang tengah menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Rusia sendiri saat ini belum banyak bereaksi terkait sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara barat kepada negeri beruang putih tersebut. Namun demikian, dunia memang harus waspada karena resiko kegentingan bakal terjadi ketika Rusia \"ngambek\".

Berikut 4 risiko yang kemungkinan terjadi ketika Putin semakin \"ngambek\":

1. Eropa terancam gelap gulita
Sebagaimana diketahui, Rusia menyumbang 40 persen gas alam ke negara-negara di kawasan Uni Eropa.

Jika pasokan gas alam tersebut dihentikan oleh Rusia, diyakini Eropa bakal mengalami krisis energi sebagai imbas dari kurangnya pasokan gas alam dari Rusia.

2. Musim dingin membeku
Selain untuk menghasilkan listrik, pasokan gas alam dari Rusia juga digunakan untuk menghangatkan rumah-rumah ketika musim dingin tiba di Eropa. Tentu bukanlah hal yang mudah bagi negara-negara di Eropa untuk mencari alternatif pasokan energi dari negara lain, jika Rusia benar-benar menghentikan pasokan gas alam nya ke Eropa.

3. Harga BBM meroket
Rusia dikenal sebagai salah satu eksportir minyak terbesar di pasar global. Rusia juga dikenal sebagai pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi.

Kekurangan pasokan dari minyak tersebut, akan menyebabkan lonjakan harga minyak, seperti yang terjadi belakangan ini, dimana harga minyak mentah berjangka Brent dan WTI sempat menyentuh level USD130 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: