Perang Makin Panas, Rusia Gunakan Senjata Pamungkasnya Rudal Kinzal, Amerika Saja Tak Bisa Menangkalnya
MOSKOW - Senjata andalan dan pamungkas Rusia, rudal kinzal (belati), mulai digunakan untuk memperkuat militer Rusia di Ukraina. Rudal hipersonik terkuat Rusia itu, menghantam salah satu gudang amunisi bawah tanah Ukraina, Jumat (18/3).
Penggunaan rudal kinzhal itu menjadi kali pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina, 24 Februari lalu. \"Sistem rudal penerbangan Kinzal dengan rudal aeroballistik hipersonik menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk,\" kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang dilansir Daily Mail, Sabtu (19/3).
Kombinasi kecepatan tinggi, kemampuan manuver, serta presisi membuat senjata ini mampu menembus sistem pertahanan udara tercanggih. Konon, pertahanan Amerika Serikat pun tak mampu membendung rudal jenis surface-to-air (SAM) tersebut.
Rusia pertama kali tercatat menggunakan senjata itu dalam perang saudara Suriah pada 2016. Saat itu, pasukan Rusia yang mendukung rezim Bashar al-Assad membombardir Aleppo dengan intensitas mengerikan, sehingga menyebabkan kematian ratusan warga sipil.
Presiden Vladimir Putin menyebutnya senjata ideal yang terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara dan dapat menembus semua sistem pertahanan udara. Rudal kinzal adalah salah satu dari serangkaian senjata baru yang diungkapkan Putin dalam pidato kenegaraannya pada 2018 lalu.
Pada Juni tahun lalu, Rusia melakukan unjuk kekuatan militer besar-besaran untuk mengejek pasukan Inggris di Mediterania timur. Pesawat tempur supersonik MiG-31K yang membawa kinzal hipersonik dikerahkan dari pangkalan udara Rusia di Suriah.
Laporan di media pemerintah memperjelas bahwa latihan itu secara khusus dijadwalkan bertepatan dengan pengerahan armada penyerang Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang dipimpin oleh kapal induk HMS Queen Elizabeth.
Hari ini, kementerian pertahanan Rusia juga mengatakan telah mengerahkan rudal pantai Bastion di pusat-pusat intelijen elektronik di wilayah Odessa. Pada Desember 2021, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengumumkan kemunculan resimen penerbangan terpisah yang dipersenjatai dengan pesawat MiG-31K dengan rudal hipersonik kinzal.
Sebelumnya Putin mengatakan bahwa negara itu mulai membuat senjata hipersonik \'sebagai tanggapan atas penyebaran sistem pertahanan rudal strategis AS.\'(radartegal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: