7 Jenderal Perang dan 15 Ribu Pasukan Rusia Disebut Tewas, Barat Klaim Ukraina Menang
KIEV - Tujuh jenderal Rusia diklaim pejabat negara barat tewas selama invasinya ke Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari sebulan. Selain itu, 15 ribu pasukannya pun disebut ikut tewas.
Dua pejabat militer NATO memprediksi ada 15 ribu pasukan Rusia yang tewas selama sebulan invasi di Ukraina. Adapun tujuh jenderal Rusia yang dilaporkan tewas adalah Jenderal Magomed Tushaev dari Pasukan Khusus Chechnya.
Terbaru, pejabat negara barat melaporkan Letnan Jenderal Yakov Rezanstev juga tewas. Dia adalah seorang komandan Angkatan Darat Gabungan ke-49 Rusia di distrik militer selatan.
Sementara itu, jumlah tentara dan perwira senior Rusia yang diduga tewas dalam perang selama sebulan terakhir telah mengejutkan pejabat militer dan keamanan barat.
Tewasnya tentara dan perwira senior Rusia ini sebagian disebabkan oleh masalah komunikasi dan logistik.
Yang menyebabkan perwira senior menggunakan saluran tidak terenkripsi sehingga keberadaan mereka dapat diketahui oleh pasukan Ukraina. Demikian dilansir dari AFP, Sabtu (26/3).
Para pejabat di sana meyakini, sekitar 20 dari 115-120 kelompok taktis batalyon yang dikerahkan oleh Rusia di Ukraina tidak lagi efektif dalam pertempuran.
“Setelah satu bulan operasi untuk memiliki suatu tempat di wilayah yang mungkin seperenamnya, dari pasukan tidak lagi efektif berperang, itu adalah satu set statistik yang cukup luar biasa,” kata pejabat Barat.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyebut Komandan Brigade Senapan Motor ke-37 Rusia telah dibunuh pasukannya sendiri. Hal itu dilakukan sebagai konsekuensi yang telah diambil oleh brigadenya.
“Kami yakin dia dibunuh oleh pasukannya sendiri dengan sengaja,” kata pejabat itu, sambil mencatat bahwa jenderal tersebut ‘dilindas’.
Dia juga menambahkan bahwa kejadian itu adalah tahap lebih lanjut dari ‘tantangan moral yang dihadapi pasukan Rusia’.
“Mereka benar-benar menemukan diri mereka di sarang lebah dan mereka sangat menderita,” kata pejabat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: