Dulu Saat SBY Naikkan Harga BBM PDIP Nangis, Pengamat: Ahok Tidak Berkutik
JAKARTA - PDIP paling getol menyuarakan penolakan saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikan harga BBM.
Bahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan sejumlah elite PDIP sempat menangis bercucuran air mata saat BBM naik di era SBY.
\"Ahok sebagai kader PDIP tidak berkutik di Pertamina. Mestinya elite-elite PDIP bersuara dengan tinggi dan naiknya harga BBM, termasuk Ahok di Pertamina,\" kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Sabtu (2/4).
Menurutnya, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama yang juga kader PDI Perjuangan harusnya menunjukkan sikap pro terhadap wong cilik, sebagaimana digembar-gemborkan oleh partai banteng.
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax per 1 April 2022 menjadi Rp12.500 per liter dari sebelumnya Rp9.000 per liter, harusnya menjadi perhatian serius.
Menurut Ujang, seharusnya elite PDIP tetap bersuara lantang sebagaimana dahulu saat menjadi parpol oposisi pemerintah menyerukan penolakannya terhadap SBY yang menaikkan harga BBM.
\"Jangan karena dulu jadi oposisi berteriak soal kenaikan BBM. Namun setelah berkuasa, BBM naik diam saja, tak bersuara,\" kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
\"Kasihan rakyat, saat ini tak ada yang teriak menolak kenaikan BBM,\" demikian kata Ujang Komarudin dikutip dari RMOL.id. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: