DISWAY: 99,2 Persen
Pryadi Satriana
\"Jawabnya selalu sama: saya ini hanya ingin menolong orang.\" Ngomong2 ttg dokter yg menolong orang, saya teringat drg. Endang Witarsa - panggilan akrabnya Dokter Sun Yu. Ayah saya cukup dekat dg Dokter Sun Yu, yg melatih ayah waktu merumput di Persija, juga PSSI, sebelum hijrah ke Malang. Kepada pasien yg tidak mampu, Dokter Sun Yu tidak memungut biaya jasa, malah memberi uang. Hati Dokter Sun Yu gampang tersentuh, gampang menolong orang, secara spontan. Pernah suatu kali Dokter Sun Yu & ayah naik becak. Becak dihentikan seseorang. Ditodong. Dokter Sun Yu diminta dompetnya. Diberikan. Waktu penodong pergi justru dipanggil. Arloji Dokter Sun Yu malah diberikan. Merk Rolex. Ayah saya melongo. \"Kasihan, dari matanya saya tahu ia orang susah. Ia nodong karena terpaksa,\" kata Dokter Sun Yu. Itu cara menolong Dokter Sun Yu. Bagaimana dg Dokter Terawan - yg izin praktiknya masih sekitar dua tahunan, apa yg dimaksud beliau dg \"hanya ingin menolong orang\"? Apa pasien tak mampu digratiskan DSA, krn beliau sudah kuuaya raya? Apa bisa \"mbayar pake kartu BPJS\"? Apa Abah mau menanyakannya ke Dokter Terawan? Atau Abah justru malu untuk menanyakan \"pertanyaan bodoh\" tersebut? Saya kepo,\"Pernahkan Dokter Terawan menggratiskan DSA kepada pasien yg datang, sekali saja?\" Sehat selalu. Salam. Rahayu.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: