Bukti Keterbatasan Bukan Penghalang, Dimas Dwi Putra Raih Gelar Magister

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Dimas Dwi Putra kembali mencuri perhatian dalam Wisuda Sarjana ke-70, Magister ke-43, dan Doktor ke-19 Dies Natalis ke-58 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2025, Sabtu (29/11).

Hal ini mengulang rasa bangga dan haru yang terjadi pada prosesi wisuda bulan Juli 2024 lalu.

BACA JUGA:PTPN IV Regional 4 Tanam 2.000 Pohon di Kaki Gunung Kerinci

Dimana saat itu Dimas, sukses menyelesaikan studi Strata Satu pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora.

Dirinya dinyatakan lulus pada 18 Juli 2024 dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,90 serta memperoleh predikat cumlaude. Selain itu, ia juga terpilih sebagai salah satu lulusan terbaik sekaligus tercepat di program studinya.

BACA JUGA:PS Semurup Mundur dari Bupati Cup Kerinci 2025, Rencanakan Lapor Panitia ke Polisi

Kali ini Dimas kembali membawa kabar bahagia yang sangat memotivasi, dirinya sah menyandang gelar, M.Ag.

Dengan menyelesaikan pendidikan Magister pada Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam dengan IPK 3,77 dan tetap meraih predikat cumlaude. 

Menariknya, proses studi tersebut ditempuh hanya dalam waktu satu tahun setengah, prestasi yang jarang dicapai oleh mahasiswa lainnya.

Ketua Prodi Magister AFI UIN STS Jambi, H. Abdullah Firdaus,Lc.,MA.,Ph.D., mengatakan Prodi sangat mengesankan capaian Dimas. 

Dimana ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras tidak akan mengkhianati hasil bahkan Dimas bisa meraih predikat cumlaude.

"Kelulusan Dimas pastinya didorong dengan beberapa faktor, tetapi faktor kemampuan individual Dimas menjadi faktor utama. Ini membuktikan setiap orang memiliki potensi walaupun dengan kondisi difabel. Keberhasilan sangat tergantung dengan usaha, kegigihan dan kerja keras," tegas Ka Prodi Magister AFI UIN STS Jambi.

Sejak awal, Dimas telah menunjukkan dedikasinya pada dunia akademik, untuk itu dalam menyelesaikan pendidikan Magister nya Dimas  menulis tesis berjudul “Konsep Wahdat al-Wujud Menurut Kautsar Azhari Noer.” 

Karya ilmiah itu menjadi bukti kecintaannya pada kajian filsafat Islam dan pemikiran intelektual Muslim.

Sumber: