Membangun Kabupaten Tebo dari Ruang Kelas
Ade Novriza, S.STP, M.A.P--
Oleh: Ade Novriza, S.STP, M.A.P
(Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo – Mitra Tanoto Foundation Jambi)
Di sebuah bangunan kelas sederhana di salah satu desa di Kabupaten Tebo, seorang guru tampak sedang menjelaskan konsep dasar matematika menggunakan botol plastik dan batu kerikil.
Di sudut lain di sekolah yang sama, sekelompok murid membaca cerita rakyat Jambi dengan penuh antusias.
BACA JUGA:Pemkab Muaro Jambi Bersama Tanoto Foundation Gelar Workshop Rapor Pendidikan Tahun 2025
Suasana pembelajaran yang hidup ini bukan sekadar gambaran ideal. Hal itu kini menjadi kenyataan berkat upaya sistematis Pemerintah Kabupaten Tebo dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
Setidaknya hal itu terlihat dari Rapor Pendidikan Kabupaten Tebo tahun 2024. Di mana, indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Tebo mencatat skor 70,15 (Tuntas Pratama), naik 4,76 poin dibanding tahun sebelumnya.
Dalam kemampuan literasi, mayoritas siswa SD dan SMP mampu meraih kemampuan minimum. Sebanyak 6 dari 10 siswa SD dan 7 dari 10 siswa SMP telah mencapai kompetensi minimum literasi.
BACA JUGA:Tingkatkan Indeks SPM, Dinas PdK Muaro Jambi Gandeng Tanoto Foundation
Tak kalah membanggakan, tingkat kemampuan literasi siswa SD meningkat dari 54% menjadi 57%. Adapun kemampuan literasi SMP juga naik secara drastis yakni dari 49% menjadi 67,37%.
Di aspek numerasi, siswa-siswa Kabupaten Tebo juga patut diapresiasi. Enam dari 10 siswa, baik di SD maupun SMP telah mencapai kompetensi minimum numerasi. Tingkat kemampuan numerasi di SD bahkan melonjak dari 42,01 menjadi 49,85, sedangkan untuk SMP juga naik dari 57,36 menjadi 60,25.
Pendidikan sebagai Pilar Pembangunan di Tebo
Peningkatan kompetensi literasi dan numerasi bukan hanya tentang nilai akademik, tetapi menjadi bekal penting agar generasi muda Tebo mampu beradaptasi dengan transformasi teknologi dan perubahan sosial ekonomi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


