DISWAY BARU

Menaker: Pelatihan Hubungan Industrial Pancasila Cetak Kader Kompeten

Menaker: Pelatihan Hubungan Industrial Pancasila Cetak Kader Kompeten

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat membuka acara pembentukan kader HIP dalam rangka Gerakan Produktivitas Nasional (GPN) di Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025). (ANTARA/HO-Kemnaker RI)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan pelatihan sumber daya manusia (SDM) berbasis Hubungan Industrial Pancasila (HIP) bertujuan untuk mencetak kader atau individual yang kompeten.

“Tujuan utama pelatihan ini adalah mencetak kader-kader yang kompeten dalam memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip HIP di perusahaan,” kata Menaker Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, dikutip dari antara. 

BACA JUGA:Kemensos: Sekolah Rakyat Mulai Berdampak Positif Bagi Siswa & Keluarga

Selain mencetak kader unggulan, Yassierli mengatakan upaya ini juga sekaligus untuk memperkuat hubungan kerja yang harmonis, dengan fokus pada nilai-nilai Pancasila, asas kekeluargaan, gotong royong, dan musyawarah-mufakat.

BACA JUGA:Menteri PKP: KUR Perumahan Dapat Mendorong Perekonomian Nasional

Lebih lanjut, ia mengatakan pelatihan HIP juga diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah, serta mendorong dialog sosial yang sehat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan bersama.

Sementara itu, Menaker mengatakan hal ini juga sejalan dengan Gerakan Produktivitas Nasional (GPN) yang diinisiasi oleh Kemnaker, sebagai kunci untuk mencapai kemajuan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“Para kader yang terlatih dapat memahami asas-asas, prinsip-prinsip dan nilai-nilai Pancasila, akan menjadi ujung tombak dalam menciptakan hubungan kerja yang produktif,” ujar dia.

Lebih jauh, Yassierli menjelaskan dalam pelatihan ini, peserta akan mempelajari dan mendiskusikan berbagai aspek tentang hubungan industrial termasuk pengelolaan konflik, menciptakan dialog sosial, negosiasi yang lebih efektif, dan penguatan posisi kerja dalam kerangka kerja yang berkelanjutan.

“Saya berharap peserta pelatihan HIP mampu menyerap nilai-nilai industrial berbasis Pancasila, menguasai keterampilan dialog sosial, dan memiliki kemampuan untuk menginisiasi program-program produktivitas di lingkungan kerja masing-masing,” ujar Menaker.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-JSK) Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan melalui hubungan industrial yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila, GPN dapat diwujudkan secara optimal sehingga mampu meningkatkan daya saing, memperluas lapangan kerja, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi kemajuan lndonesia.

“Peserta pelatihan kader angkatan empat dan lima dalam rangka GPN diikuti 200 orang. Terdiri atas 40 orang unsur pemerintah; 80 orang unsur pengusaha; dan unsur serikat pekerja/serikat buruh 80 orang,“ kata Putri.(ANTARA) 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait