Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi Kulit Duku
Penyerahan oven listrik pengeringan kepada kelompok petani di Desa Talang Duku-Ist-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tim dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar kulit duku bersama kelompok petani di Desa Talang duku, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi. Program ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat tahun anggaran 2025 yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisainstek).
BACA JUGA:Temui Mendikdasmen RI, Ini Yang Disampaikan Murison.
Ketua tim pelaksana, dr. Miftahurrahmah, Sp.BA, dengan anggota tim dr. Huntari Harahap, M.Biomed dan Tengku Arief Buana Perkasa, M.Biomed, menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari potensi besar kulit duku yang selama ini hanya dianggap limbah.

Proses pembuatan lilin aromaterapi dari kulit duku-Ist-
“Kulit duku mengandung senyawa bioaktif yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan insektisida nabati sekaligus aromaterapi. Melalui pelatihan ini, masyarakat diajak memproduksi lilin aromaterapi yang sehat, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomi,” ujar dr. Miftahurrahmah, Sp.BA, Kamis (18/9).
BACA JUGA:Pansel Umumkan Tiga Besar Calon Direktur PDAM Pancuran Telago Bungo
Dikatakannya, dalam pelatihan, peserta diperkenalkan pada teknik dasar pengolahan kulit duku, mulai dari proses pengeringan dengan oven listrik, penggilingan dengan mesin tepat guna, hingga pencampuran dengan bahan alami seperti soy wax dan minyak zaitun. Hasil akhirnya berupa lilin aromaterapi yang tidak hanya bermanfaat sebagai pengusir nyamuk alami, tetapi juga menghadirkan aroma segar yang menenangkan. Para petani yang tergabung dalam kelompok binaan Dr. A. Khalik, M.Pd.I., menyambut antusias kegiatan ini.

Foto bersama Tim Dosen FKIK Universitas Jambi dan kelompok tani Desa Talang duku-Ist-
“Selama ini kulit duku hanya dibuang, padahal jumlahnya melimpah. Dengan inovasi ini, ada peluang usaha baru yang bisa menambah pendapatan petani,” ungkapnya.Program ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan tujuan ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Selain mengurangi ketergantungan masyarakat pada produk kimia berbahaya, pelatihan ini mendorong lahirnya creative healthpreneur lokal yang memadukan aspek kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan .
Kegiatan ini berada di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi. Melalui program ini, diharapkan masyarakat mampu mengembangkan usaha kecil menengah berbasis inovasi lokal, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Target kami bukan hanya menghasilkan produk lilin aromaterapi, tetapi juga membentuk masyarakat yang mandiri, sehat, dan berdaya saing. Ke depan, produk ini bisa menjadi ikon ekonomi kreatif Jambi berbasis potensi lokal,” pungkas dr. Miftahurrahmah, Sp.BA.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



