Kondisi Jalan di Lambur II Rusak Parah, Pantaskah Mereka Teriak Merdeka?

Kondisi Jalan di Lambur II Rusak Parah, Pantaskah Mereka Teriak Merdeka?

RUSAK PARAH: Beberapa unit kendaraan terperosok di ruas jalan milik Provinsi Jambi di Desa Lambur II, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjabtim. Kondisi jalan sepanjang 5 KM lebih ini butuh perbaikan segera. FOTO: MAULANA/JAMBIEKSPRES--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-80 tahun Indonesia merdeka, tapi masih ada warga di Provinsi Jambi yang belum menikmati fasilitas jalan memadai. Salah satunya di Kabupaten Tanjab Timur.

Jalan provinsi yang membentang di Desa Lambur II, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjabtim sepanjang kurang lebih 5 Km ini kini berada dalam kondisi memprihatinkan.

BACA JUGA:Harga BBM Seluruh Indonesia di SPBU Resmi Turun, Berlaku 19 Agustus 2025

Hampir di seluruh ruas permukaan jalan sudah tidak rata lagi. Saat musim hujan, jalan berubah menjadi kubangan lumpur, sementara di musim panas menimbulkan polusi debu yang mengganggu kesehatan warga sekitar. 

Pantaskan mereka teriak merdeka jika fasilitas utama transportasi itu masih belum memadai?

BACA JUGA:Di Forum Paripurna DPRD, Fraksi Gerindra Minta Camat Sungai Bahar Diganti

Supandri, salah seorang warga Lambur II, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan tersebut sudah tidak bisa lagi disebut kerusakan titik. Kerusakannya sudah rata sepanjang jalan. Kalau hujan turun, jalan hancur. Apalagi banyak truk sawit melintas, kondisi semakin parah. 

BACA JUGA:Dua Kapolsek dan Kasat Lantas Jajaran Polres Bungo Diganti, Ini Nama Penggantinya

"Kami sudah tidak mampu memperbaikinya secara swadaya. Kalau cuma ditimbun galar, percuma saja, sebentar rusak lagi," katanya dengan nada kecewa.

Menurutnya, upaya warga dan pemerintah desa setempat selama ini dirasanya sudah maksimal, namun kerusakan yang begitu parah membuat mereka angkat tangan. 

"Kami bingung harus bagaimana lagi. kami tidak sanggup lagi kalau untuk memperbaikinya secara gotong royong, karena kerusakan sudah rata sepanjang jalan," tambahnya.

BACA JUGA:Buntut Polemik Drum Band di Sungai Bahar, Sekda Pastikan Camat Diberi Sanksi

Bukan hanya pengguna jalan yang terganggu. Dampak kerusakan jalan juga sangat dirasakan masyarakat yang tinggal di sepanjang ruas tersebut. Debu jalanan ketika musim kemarau menimbulkan polusi udara, membuat warga rentan terkena gangguan pernapasan.

Sedangkan ketika musim hujan, kendaraan sulit melintas, bahkan seringkali menyebabkan kemacetan panjang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: