Kabar Terowongan Tol Jambi yang Nembus Sungai Terpanjang Sumatera, Terowongan Daerah Tetangganya Masih Abu-abu
Ilustrasi pembangunan terowongan bawah air-Foto: Tangkap Layar Youtube Marti Group-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.DISWAY.ID – Apa kabar terowongan Tol Jambi yang akan nembus sungai terpanjang di Sumatera? Dan bagaimana pula dengan terowongan di daerah tetangganya yang kian hari kian 'abu-abu'
Sebelumnya, adalah kepala Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi Kementerian PUPR, yang sebelum ini, yaitu Bosar H. Pasaribu yang mengungkapkan soal rencana penggunaan terowongan untuk jalur Tol Jambi yang mengiris sungai terpanjang Sumatera yaitu Sungai Batanghari.
BACA JUGA:Ternyata Harga BBM Pertalite Sudah Turun! Bukan Lagi Rp 10.000 Per Liter Tapi Dibanderol Jadi Segini
Katanya, untuk menyambung Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) secara utuh, maka Tol Jambi harus menyeberangi Sungai Batanghari.
Kata Bosar waktu itu, sungai Batanghari termasuk salah satu sungai paling lebar yang harus dilewati jalur JTTS dari Lampung hingga Aceh.
BACA JUGA:BBM Pertamina, Vivo, Shell dan BP di Jakarta Turun Semua, Siapa Paling Murah? Ini Perbandingannya
Apabila nanti dipilih opsi terowongan, maka terowongan tenggelam yang ada di Jambi itu akan jadi immersed tunnel pertama dimiliki Indonesia.
Membuat sebuah terowongan bawah air memang membutuhkan biaya yang tinggi. Namun dalam proses pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera telah memunculkan banyak inovasi baru, jika memang memungkinkan, maka opsi terowongan bisa saja jadi pilihan, lanjutnya lagi.
BACA JUGA:Mulai Hari Ini, Harga BBM di Seluruh SPBU Provinsi Jambi Turun, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite 1 Mei 2025
Pemerintah saat ini juga masih mengkaji opsi terbaiknya. Apabila memang hanya konstruksi jembatan biasa, tentu saja struktur untuk melintasi Sungai Batanghari ini juga harus dilakukan dengan teknologi yang baik, karena lebar Sungai Batanghari tidaklah pendek dan arus air sungainya juga tidak kecil.
“Lagi dihitung biaya, namun immersed tunnel ini masih masuk pertimbangan," lanjutnya.
Kabar Terowongan Daerah Tetangganya
BACA JUGA:Murid SD di Kota Jambi Dapat Rp600 Ribu, SMP Rp900 Ribu Semua Masuk Rekening
Daerah tetangga Jambi yang ruas tol rencana menggunakan terowongan adalah Tol Padang-Pekanbaru yanga ada di Sumatera Barat.
Dalam rencana awal, terowongan di Tol Sumbar akan menembus Bukit Barisan di wilayah Sumatera Barat.
Terowongan di Sumbar ini kondisinya sampai saat ini memang belum terlalu jelas.
Semula sempat digadang-gadangkan, terowongan dikerjakan oleh kontraktor Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency).
JICA adalah Badan Kerja Sama Internasional Jepan, dimana JICA merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh pemerintah Jepang khusus untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Nilai investasi yang tidak sedikit yaitu mencapai Rp 9 Triliun.
Semula terowongan ini akan dibor di Kabupaten Limapuluh Kota di daerah Payakumbuh dengan panjang total 8,95 Km. Total akan ada lima terowongan yang akan dibangun di ruas ini.
Hanya saja, hingga kini, kabar soal jalur ini masih tak juga ada perkembangan.
Terakhir, Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sepertinya masih pusing dengan pembebasan lahan. Jangankan jalur terowongan, Tol Sicincin-Bukittinggi saja masih belum bisa dipastikan apakah tetap sesuai peta semula, atau tidak.
"Kami masih dalam tahap desain, sehingga membutuhkan kajian dan belum bisa diputuskan apakah menggunakan trase awal atau ada perubahan," kata Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro saat meninjau lokasi pengerjaan Jalan Sitinjau Lauik, di Padang, Sumatera Barat, Jumat.
Menurutnya lagi, apabila nantinya dalam kajian tersebut terdapat pertimbangan lain, maka trase yang awalnya dari Sicincin-Bukittinggi akan dialihkan ke Kabupaten Tanah Datar.
Beberapa pertimbangan Hutama Karya, yakni terkait lahan, biaya hingga pertimbangan atau masukan masyarakat yang lahannya terdampak pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
"Kajian ini mungkin memakan waktu enam hingga satu tahun," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Hutama Karya membenarkan hingga saat ini pembebasan lahan untuk trase awal Sicincin-Kota Bukittinggi belum dilakukan, karena masih menunggu penetapan lokasi dan pengusulan trase. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


