Operasi Migas Terdampak Banjir, PHR Zona 1 Pastikan Keselamatan dan Penyaluran Bantuan
Operasi Migas Terdampak Banjir, PHR Zona 1 Pastikan Keselamatan dan Penyaluran Bantuan--
ACEH, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Sumatera Utara, 28 November 2025 — Bencana banjir yang melanda Provinsi Aceh dan Sumatera Utara telah dinyatakan sebagai kondisi darurat oleh pemerintah daerah setempat. Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bahwa wilayahnya berada dalam status tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menetapkan bahwa Sumut juga berada dalam status darurat banjir dan longsor.
Bencana ini turut berdampak pada wilayah operasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 di tiga lapangan operasi: PHE NSO Field, Pertamina EP Pangkalan Susu Field, dan Pertamina EP Rantau Field. Menyikapi situasi tersebut, PHR Zona 1 menegaskan bahwa keselamatan pekerja menjadi prioritas utama, sekaligus turut memberi dukungan dan bantuan bagi masyarakat yang terdampak di sekitar area operasi.
BACA JUGA:Kanwil Kuota Haji 2026 di Jambi Sebanyak 3.276 Orang
General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 1, Hari Widodo, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menjelaskan bahwa sejak awal kejadian, seluruh tim PHR Zona 1 telah bergerak cepat melakukan langkah mitigasi, evakuasi pekerja yang terdampak, serta menyalurkan bantuan darurat bagi masyarakat di wilayah yang dapat dijangkau.
BACA JUGA:Wagub Sani Salurkan 503 Paket Bantuan Dumisake Pendidikan di Tanjung Jabung Barat
“Kami memastikan seluruh upaya penanganan bencana oleh PHR Zona 1 dilakukan secara optimal dengan bersinergi bersama SKK Migas, pemerintah daerah, BPBD, dan para pemangku kepentingan lainnya. Kami berkomitmen untuk terus membantu dan mendukung program bantuan serta pemulihan masyarakat hingga kondisi kembali pulih,” ungkapnya.
BACA JUGA:Hari Guru, PTPN IV Baktikan Dedikasi untuk Guru di Penjuru Indonesia
Di kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Langkat, PHR Zona 1 telah didistribusikan bahan makanan berupa 425 kg beras, 480 kg gula, 177 dus mie instan, 135 dus sarden, 103 dus minyak goreng, serta bahan makanan lainnya seperti air mineral, telur, susu kental manis, biskuit hingga makanan anak/bayi. Selain itu juga ada kebutuhan sehari-hari seperti perlengkapan mandi, obat-obatan, selimut, terpal, dan popok sekali pakai.
Sejak 25 November 2025, Pertamina EP Pangkalan Susu telah melakukan mitigasi menyusul potensi dampak banjir di sekitar Main Gathering Station (MGS). Sebanyak 187 orang telah dievakuasi ke Bukit Kunci, Pangkalan Susu. Tim lapangan juga diturunkan untuk memperbaiki pagar beton MGS dan memastikan kebutuhan sehari-hari para pengungsi terpenuhi.
BACA JUGA:Malam Pergantian Tahun Baru 2026, Rumah Kito Resort Hotel Jambi by WH Hadirkan Carnaval Ambyar !!
Sementara itu, di Aceh Tamiang, genangan air setinggi hingga tiga meter pada 27 November 2025 menyebabkan fasilitas produksi Pertamina EP Rantau terendam dan terhenti sementara. Meski demikian, PEP Rantau tetap menyalurkan bantuan melalui Posko Utama Bupati serta desa-desa sekitar, berupa bahan pangan, popok bayi, dan minyak kayu putih.
Di wilayah Lhokseumawe, PHE NSO telah mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan bantuan makanan, obat-obatan, selimut, makanan anak, hingga popok bayi sejak 27 November 2025. Penyaluran ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi.
BACA JUGA: BSI Serahkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Masyarakat Aceh Serta Percepat Pemulihan Layanan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



