Hasil Akhir Seleksi Jabatan BUMD PT.JII Diumumkan, Ini Nama Calon Komisaris- Direktur Terpilih
Hasil Akhir Seleksi Jabatan BUMD PT.JII Diumumkan, Ini Nama Calon Komisaris- Direktur Terpilih --
MUHAMMAD GANDA WIJAYA, S.T.
"Keputusan ini ditetapkan berdasarkan hasil seleksi secara menyeluruh dan objektif, serta bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Demikian pengumuman ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan tindak lanjut sebagaimana mestinya," sampai Sudirman dalam suratnya.
Sebelumnya Gubernur Jambi Al Haris mewawancarai secara langsung 3 Calon Komisaris dan 3 Calon Direktur pada Kamis (17/7/2025) di rumah dinas Gubernur Jambi.
BACA JUGA:RESMI! Inspektorat Rekomendasikan Evaluasi Kepsek SDN 47 Kota Jambi
Dari tahapan akhir seleksi itui, Al Haris mengaku telah mendapatkan gambaran sosok ideal yang akan memimpin Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jambi.
"Alhamdulillah sudah dilakukan wawancara langsung. Jadi sudah bisa melihat gambaran sosok yang kita anggap ideal dan mampu untuk menjadi komisaris dan juga direktur JII ke depan," kata Haris usai mewawancarai peserta seleksi di Auditorium Rumah Dinas Gubernur.
Disampaikan Haris Panitia Seleksi (Pansel) telah melakukan tahapan berjenjang hingga penilaian dengan baik dan transparan.
"Nah, saya berharap mereka yang telah diuji ini tentu punya kompetensi, attitude, juga punya knowledge yang cukup saya kira," sebutnya.
Disamping itu, menurut Haris penting komitmen calon yang terpilih nantinya untuk membenahi PT.JII. Karena dengan komitmen akan memunculkan semangat berkembangnya BUMD, mampu membenahi perusahaan dan membawa semakin baik.
Bahkan, Al Haris mengakui Komisaris dan Direktur terpilih akan dibuatkan semacam kontrak target kerja nantinya.
"Seperti paling tidak setahun itu dia mesti membuat tiga kerjasama baik di bidang perdagangan atau bidang apa saja nanti harus dibangun mitra usaha," kata Gubernur.
Sebagai contoh, menurut Haris seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) BUMD ini bisa menjadi membuat dapur umum (SPPG) dan juga bisa jadi penyuplai atau penyediaan pasokan koperasi Merah Putih.
"Esensinya adalah bahwa jika mereka bersedia, prinsip-prinsip harus dikomunikasikan sejak awal. Jika Komisaris dan Direksi tidak aktif, mereka membiarkan modal menganggur. Padahal, modal tersebut seharusnya dimaksimalkan. Banyak sekali peluang, seperti MBG yang dapat memiliki dapur sendiri, koperasi desa, dan juga mereka dapat memasok kebutuhan pokok," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



