33 Ha Sawah Akhrinya Terselamatkan, Walikota Jambi Tinjau Langsung Normalisasi Sungai di Seberang Kota

33 Ha Sawah Akhrinya Terselamatkan, Walikota Jambi Tinjau Langsung Normalisasi Sungai di Seberang Kota

Walikota Jambi Tinjau Langsung Normalisasi Sungai di Seberang Kota--

JAMBI,JAMBIEKSPRES.CO.ID– Wali Kota Jambi, Maulana, turun langsung ke lapangan untuk meninjau proyek normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan di RT 04, Kelurahan Tengah, Seberang Kota Jambi.

Pendangkalan ini menyebabkan delapan hektare sawah terendam banjir dan tidak bisa ditanami, sementara 25 hektare lainnya kekurangan pasokan air.

"Saluran air tersumbat cukup parah. Akibatnya, delapan hektare sawah tidak bisa digarap, dan 25 ha sawah di bagian hilir kekurangan air dan tidak bisa di garap. Ini jelas merugikan petani kita," ujar Maulana saat berada di lokasi, Selasa (27/5).

Pemerintah Kota Jambi langsung bergerak cepat dengan melakukan normalisasi sungai sepanjang 160 meter guna mengembalikan fungsi aliran air. 

Maulana menegaskan pentingnya proyek ini sebagai bagian dari strategi pengembangan kawasan pertanian kota.

"Ini bukan hanya soal air, tapi soal ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Delapan hektare ini bisa menghasilkan hingga 40 ton padi, dan 25 hektare lainnya sekitar 125 ton. Potensinya luar biasa," tegasnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Jambi, Berlianto, menambahkan bahwa normalisasi ini sangat krusial karena menyangkut dua wilayah pertanian yakni Kampung Jawo dan Rawa Bento.

“Delapan hektare di Kampung Jawo dan 25 hektare di Rawa Bento sepenuhnya bergantung pada aliran sungai ini. Pendangkalan terjadi usai pembangunan gedung SMPN 3 belum lama ini,” ungkapnya.

Berlianto menyebutkan pengerjaan proyek dilakukan dengan skema swakelola.

“Anggarannya menggunakan dana rutin dan tidak bisa dipatok pasti. Kita kerjakan sesuai kondisi lapangan,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa titik, terutama di kawasan Rawa Bento, harus dikerjakan secara manual.

“Medannya tidak bisa dilalui alat berat, jadi harus dikerjakan secara manual oleh tenaga manusia,” tutupnya. (hfz) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: