DISWAY BARU

Mulai Pengukuran Lahan, Kolam Retensi Sungai Asam Segera Dikerjakan

Mulai Pengukuran Lahan, Kolam Retensi Sungai Asam Segera Dikerjakan

Mulai Pengukuran Lahan, Kolam Retensi Sungai Asam Segera Dikerjakan-Ist-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Wali Kota Maulana bersama Wakil Wali Kota Diza dan perwakilan Kantor Pertanahan Kota Jambi memulai tahap awal pengukuran lahan masyarakat terdampak pembangunan kolam retensi di kawasan Jl. Griya Lingga Permai, Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kotabaru, Senin (13/10).

“Alhamdulillah, hari ini kita mulai pengukuran lahan. Sejauh ini prosesnya sangat didukung masyarakat terdampak,” ujar Maulana, saat turun langsung ke lapangan (13/10). 

BACA JUGA:Validasi dan Pemetaan Aset BMN, Kemenkum Jambi Pastikan Keakuratan Data Pertanahan di Batanghari

Ia mengatakan, kolam retensi tersebut merupakan salah satu proyek strategis penanggulangan banjir di Kota Jambi, khususnya di kawasan Sistem Asam, yang kerap menjadi langganan banjir setiap musim hujan.

“Kami berharap dukungan semua pihak, karena ini adalah mimpi besar kita bersama, Kota Jambi bebas banjir,” lanjutnya.

BACA JUGA:Danrem 042/Gapu : Jabatan Adalah Amanah, Laksanakan dengan Dedikasi dan Tanggung Jawab

Maulana menjelaskan, lahan yang akan dijadikan kolam retensi memiliki luas 9,1 hektare, dengan total 51 sertifikat tanah, terdiri dari 15 rumah dan sisanya tanah kosong. Semua lahan tersebut akan dilakukan penghitungan nilai ganti rugi oleh tim gabungan dari Dinas Pertanian, Dinas Perkim, BPN, dan KJPP.

“Semua proses pengukuran dan validasi dilakukan secara transparan dan sesuai aturan. Masyarakat tidak perlu khawatir,” tegasnya.

Wali Kota juga menyampaikan bahwa hingga saat ini proses berjalan lancar dan mendapat sambutan baik dari warga terdampak. “Tidak ada gejolak. Kami mohon doa agar semuanya terus berjalan lancar,” ujarnya.

Terkait pendanaan, Maulana menyebutkan proyek ini didukung dana sebesar Rp75 miliar, hasil kolaborasi pendanaan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jambi, dan Pemkot Jambi. Sementara pembiayaan operasional akan ditangani oleh pihak Balai.

“Mudah-mudahan kawasan yang setiap kali hujan selalu terendam di sepanjang Sistem Asam ini bisa segera bebas dari banjir. Target kami, bulan November sudah groundbreaking, agar proses penggalian bisa dimulai sebelum musim hujan awal tahun,” ungkapnya.

Selain untuk pengendalian banjir, Maulana menambahkan, pembangunan kolam retensi ini juga akan disiapkan sebagai ruang ekonomi baru bagi pelaku usaha kreatif dan masyarakat sekitar.

“Kolam retensi ini nantinya tidak hanya bermanfaat untuk penanggulangan banjir, tapi juga memberi nilai tambah ekonomi. Kita ingin masyarakat di sekitar kawasan ini ikut sejahtera,” pungkasnya. (hfz)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: