Rombongan Amirulhajj Libatkan Ulama Perempuan, Siap Kawal Pelaksanaan Haji dari A sampai Z
Rombongan Amirulhajj Libatkan Ulama Perempuan, Siap Kawal Pelaksanaan Haji dari A sampai Z--
MAKKAH, JAMBIEKSPRES.CO.ID— Rombongan Amirulhajj Indonesia tahun ini tidak hanya terdiri dari pejabat tinggi negara, tetapi juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, ulama, dan ulama perempuan.
Mereka disiapkan untuk mengawal pelaksanaan haji secara menyeluruh dan menjawab langsung persoalan-persoalan keagamaan yang kerap muncul di lapangan.
“Kita juga merekrut ulama-ulama yang benar-benar ulama, yang bisa menjawab persoalan fikih haji, termasuk juga ulama perempuan,” ujar Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dalam sesi doorstop dengan awak media sebelum menunaikan umrah wajib di Makkah, Sabtu, 31 Mei 2025, waktu Arab Saudi.
BACA JUGA:Jenderal (Purn) Dudung: Petugas TNI-Polri Siaga Lindungi Jemaah Haji Indonesia
Menurut Menag, keterlibatan ulama perempuan ini sangat penting mengingat lebih dari setengah jamaah haji Indonesia tahun ini adalah perempuan.
Sebab, 55 persen jamaah haji Indonesia adalah perempuan. Persoalan yang paling banyak ditanyakan adalah masalah-masalah fikih nisa lil hajj.
BACA JUGA:Ini Daftar Barang Wajib Jamaah Haji saat Wukuf di Arafah
“Maka kita hadirkan juga pimpinan pondok pesantren perempuan yang ahli membaca kitab,” tegasnya.
Rombongan Amirulhajj dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan beranggotakan Wakil Menteri Agama Romo Syafi'i, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), hingga tokoh nasional seperti Muhadjir Effendy (Menko PMK), Letjen TNI (Purn) Taruna A, Prof. Dr. Arief Satria (Rektor IPB), Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, serta sejumlah akademisi, tokoh ormas Islam, dan perwakilan perempuan.
BACA JUGA:Akhir Mei 2025, Harga BBM Se Indonesia Turun Lagi, Berikut Harga Baru BBM Berlaku Sabtu 31 Mei 2025
“Semua punya tugas sesuai bidangnya. Kita bagi habis. Ada yang khusus untuk koordinasi petugas TNI-Polri, ada yang fokus ke pengamanan, ada yang mengurusi isu kesehatan, dan sebagainya,” jelas Menag.
Ia juga menyebut bahwa rombongan Amirulhajj tidak hanya menjalankan misi pengawasan, tetapi juga mendokumentasikan seluruh proses haji untuk keperluan evaluasi dan perencanaan nasional.
Setiap Amirulhajj didampingi oleh para pendamping yang diharapkan hasil-hasil kunjungannya dicatat, difoto, dibukukan. Sehingga diharapkan bisa melengkapi buku besar pelaksanaan haji kita, dari A sampai Z.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


