Seorang Pria di Muaro Jambi Tewas Usai Ban Mobil yang Ditambalnya Meledak
Seorang Pria di Muaro Jambi Tewas Usai Ban Mobil yang Ditambalnya Meledak-Foto: Istimewa-
MUAROJAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Nasib naas menimpa Kelvan Sihaloho (23), seorang pria yang sedang menambal ban di Bengkel yang berlokasi di RT. 16 Kelurahan Tempino, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
Pria ini harus tewas dalam kondisi luka parah di bagian kepala dan wajahnya usai terkena ledakan ban mobil yang tengah diperbaikinya, Rabu (2/6) malam.
BACA JUGA:Pengabmas Promosi Kesehatan dengan Media Video Interaktif Poltekkes Kemenkes Jambi
Kasat Reskrim Polres Muaro Jambi, AKP Hanafi, menyebutkan, awal mula kejadian saat sopir di PT Siba Surya yang bernama Oskalion yang hendak menambal ban, kemudian berhenti ditambal ban yang mana bergandengan dengan rumah makan putri dela.
Selanjutnya sopir tersebut bersama dengan korban Kelvan yang diketahui mengambil upah tambal dari Bengkel tambal ban milik Antoni Hot Soroha Siregar, hendak membongkar ban tersebut dan mendongkrak ban tersebut hingga terlepas dari mobil.
BACA JUGA:Sudah 6 Kloter Kepulangan, 2.032 Jemaah Tiba di Jambi
"Lalu korban hendak menambal ban mobil sedangkan Oskalian hendak mengurus surat jalan yang saat itu ada seorang rekan bersama sama bekerja di PT Siba Surya yang bernama Akhmad Safuan," ujarnya.
Setelah itu Oskalian selaku pemilik mobil pergi meninggalkan lokasi kejadian dan masuk kedalam mobil miliknya yang mana terparkir di bahu jalan, sedangkan Akhmad Safuan pergi masuk mobil miliknya juga yang terparkir di rumah makan tersebut.
Lalu setelah selang sekitar 2 menit kurang lebih terdengar suara ledakan yang keras dari arah bengkel dan Oskaliilan beserta Akhmad Safuan menuju ke suara ledakan tersebut.
"Di sana Kelvan telah tergeletak ditanah dalam keadaan wajah berlumuran darah," jelasnya.
Kemudian, saksi yang berada dilokasi kejadian yakni Antoni dan Pinan Simanjuntak membawa korban ke Puskesmas Tempino, pada saat di perjalanan menuju Puskemas Tempino korban masih dalam keadaan ngorok.
"Saat korban sampai di Puskemas Tempino korban telah dinyatakan meninggal dunia. Pihak keluarga tidak menginginkan untuk korban dilakukannya Visum atau Otopsi terhadap jenazah dan dipulangkan ke kampung halamannya" tukasnya.
Kapolsek Mestong AKP Jabidi juga membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, bawah korban memang bukan pekerja tetap, hanya sebatas mengambil upah tambal.
"Jadi saat menambal, ban itu meledak mungkin karena terlalu keras angin atau apa, lalu terhempas ke wajahnya. Saat ini sudah dipulangkan ke kampung halamannya untuk korban," katanya singkat. (wan)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


