Dedi menjelaskan, kondisi geografis Kerinci yang dikelilingi pegunungan membuat daerah ini rentan mengalami pergerakan tanah, terutama saat curah hujan meningkat. Untuk itu, BPBD memperkuat koordinasi lintas instansi guna meningkatkan kesiapsiagaan bencana hingga ke tingkat kecamatan.
BACA JUGA:Beraksi Sejak 2024, Pelaku Curanmor Viral Asal Sumsel Gasak 40 Motor di Muaro Jambi
BPBD Kerinci telah menyiapkan alat berat serta personel siaga yang ditempatkan langsung di enam kecamatan rawan tersebut. Penempatan ini dilakukan agar proses evakuasi dan penanganan darurat dapat dilakukan lebih cepat apabila bencana terjadi.
“Kami sudah menempatkan peralatan dan tim di lokasi rawan agar bisa segera bergerak jika terjadi longsor,” ujarnya.
Tidak hanya itu, BPBD juga rutin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tanda-tanda awal longsor, seperti retakan tanah dan kemunculan mata air baru di lereng bukit. Warga juga diberi pengarahan mengenai prosedur pelaporan cepat ke posko BPBD.
Dedi mengimbau seluruh warga di wilayah rawan agar tetap waspada, terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi. “Jika menemukan tanda-tanda pergerakan tanah, segera laporkan ke BPBD agar bisa ditindaklanjuti secepatnya,” tegasnya.
BPBD memastikan pemantauan terus dilakukan untuk meminimalkan risiko dan mempercepat respons apabila situasi darurat terjadi.(Hdp)