Pemanfaatan Limbah Daun Nanas menjadi Kertas Organik

Minggu 16-11-2025,05:11 WIB
Reporter : Andri Brilliant Avolda
Editor : Setya Novanto

Pengembangan Potensi Lokal Ekonomi Kerakyatan Melalui Inovasi Pembuatan Kertas Organik Dari Limbah Daun Nanas Pada Sentra UMKM Komoditi Nanas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sei. Gelam Kabupaten Muaro Jambi Bersama Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Desa Tangkit Baru di Kabupaten Muaro Jambi dikenal sebagai salah satu sentra penghasil nanas terbesar di Provinsi Jambi. Aktivitas pertanian nanas telah menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat desa, dengan sebagian besar warga menggantungkan hidup pada hasil panen buah nanas. Namun, dibalik keberhasilan produksi buah  nanas, terdapat permasalahan limbah pertanian yang cukup besar terutama dari daun nanas yang tersisa setelah panen.

BACA JUGA:Petugas Damkar Turun ke Sumur 12 Meter, Selamatkan Kucing yang Terjebak

Sebagian besar daun tersebut tidak termanfaatkan dan hanya dibuang, dibakar atau dibiarkan membusuk, yang berdampak negative pada lingkungan bila tidak diolah dengan benar.


Pemanfaatan Limbah Daun Nanas menjadi Kertas Organik--

Dalam konteks pembangunan pertanian berkelanjutan dan ekonomi sirkular, limbah daun nanas sebenarnya dapat diolah menjadi bahan baku bernilai tinggi, salah satunya produk kertas organic yang dapat dijadikan papper bag berbasis serat alami. Untuk merealisasikan inovasi ini, peran mitra petani menjadi sangat penting oleh karena itu analisis eksisting mitra petani di desa Tangkit baru diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan, kapasitas dan potensi mereka dalam mendukung pemanfaatan limbah daun nanas secara produktif.

BACA JUGA: PENGUMUMAN! Nama Jalan Tol Probowangi Diganti Menjadi Prosiwangi

 Fakultas Pertanian Universitas Jambi memiliki semangat dalam menciptakan inovasi berkelanjutan yang berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat desa Tangkit Baru dengan Program dari Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi meluncurkan Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang di naungi oleh BIMA memberikan kesempatan kepada para dosen di seluruh tanah air untuk dapat memberikan kontribusi terbaik dan berdampak pada masyarakat. Program ini didapatkan oleh beberapa tim Universitas Jambi, diantaranya Tim dari Fakultas Pertanian yang diketuai oleh Aprollita,S.P., M.Si (Dosen Prodi Agribisnis) dan Anggota Prof. Dr. Ir. Ira Wahyuni, M.P. (Dosen Prodi Agribisnis) serta Dr. Yulfita Farni, S.P., M.Si. (Dosen Prodi Agroekoteknologi).

BACA JUGA:Tempat Favorit Para Bikers Saat Touring, SPBU Pertamina Jadi 'Hotel Merah Putih'

Kegiatan PKM ini berlangsung selama beberapa bulan pada kelompok UMKM Prima Indonesia yang diketuai oleh Bapak M. Saman. Tujuan kegiatan ini adalah  untuk menggali potensi lokal dalam pengembangan inovasi produk melalui: 1) Pelatihan Pembuatan produk inovasi kertas organik  2) Penyuluhan tentang prospek pengembangan limbah daun nanas  3) Pelatihan Pembuatan produk berbahan dasar kertas organik daun nanas menjadi paperbag. 4) Pemasaran hasil produk inovasi. Metode pendekatan yang akan diterapkan adalah metode pelatihan secara partisipasi. Pelatihan yang akan dilaksanakan pada kelompok kecil pada masyarakat mitra sasaran yang mengutamakan pembelajaran berdasarkan pengalaman. Peserta dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pelatihan keterampilan.

BACA JUGA:Marak Isu Penculikan Anak, Gubernur Jambi Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan Anak

Pelatihan yang diberikan pada Kamis, 14 November 2025 diikuti peserta dari kelompok Prima Indonesia di Desa Tangkit Baru dengan kegiatan pelatihan keterampilan pembuatan kertas organic dari limbah daun nanas. Selain itu juga tim dari fakultas pertanian berkolaborasi dengan mahasiswa pertanian Prodi agribisnis diantaranya Sahabat Damai, Clara dan fitri, mereka menjadi pemateri dalam kegiatan pembuatan kertas organik. Sementara itu untuk pelatihan pembukuan dan usahatani serta pembuatan e-commerce sebagai strategi pemasaran yang menjadi nara sumber adalah Vika Indah Rahayu, S.E., M.Ak. yang merupakan dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Selama ini belum ada satu inovasi pun yang dikembangkan untuk memanfaatkan limbah daun nanas agar limbah tersebut termanfaatkan untuk menghindari masalah sampah bagi masyarakat desa Tangkit Baru. Inovasi merupakan suatu cara atau ide baru yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat serta dapat dikembangkan dan menghasilkan nilai guna bagi keberlangsungan ekosistem makhluk hidup, ekonomi, sosial. Saat ini masyarakat Desa Tangkit Baru hanya memanfaatkan buah nanas yang dijual dalam bentuk segar maupun buah dalam bentuk olahan. Sementara nanas sendiri merupakan tanaman fungsional yang memiliki banyak manfaat dari akar, batang, buah dan daun.

BACA JUGA:Rani Syifa Salsabila Asal Tanjabtim Raih Juara 3 di OBA Tingkat Nasional

Salah satu solusi penyelesaian masalah adalah pemanfaatan limbah daun nanas sebagai produk kertas organik yang dapat diolah sebagai kerajinan tangan papperbag maupun kotak kado, hampers dan lain sebagainya. Kerajinan tangan ini sebagai bentuk diversifikasi olahan limbah tanaman nanas yang memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi. Sudah banyak penghasil kerajinan dari limbah daun nanas di Indonesia, seperti Kabupaten Subang, Bali, Nusatenggara Timur, Sulawesi, Lombok yang memproduksi olahan limbah Daun Nanas. Sementara itu, Provinsi Jambi, khususnya Muaro Jambi dengan kekayaan melimpah akan produk tanaman nanas, hanya mampu mengolah buah dan membuang limbah Daun Nanas tanpa diolah. Dengan melihat kondisi yang terjadi di lapangan dan potensi besar yang dimiliki, maka kegiatan PKM di Desa Tangkit Baru dapat menjadi solusi preventif dan inovatif untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah Daun Nanas.

Kategori :