JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Gubernur Jambi Al Haris, mengambil langkah strategis sekaligus mengakhiri polemik panjang yang melanda Universitas Batanghari (Unbari).
Sebagai solusi permanen atas konflik dualisme kepemilikan yayasan, Gubernur mengusulkan agar Unbari diambil alih oleh pemerintah pusat dan diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
BACA JUGA:Harga BBM di Jambi Naik Rp200/Liter, Ini Daftar Harga Baru Pertamax-Pertalite 9 November 2025
BACA JUGA:Pengadilan Negeri Bungo Kembali Sidangkan Perkara Lanjutan Kasus Mafia Tanah di ATR/BPN Bungo
Langkah itu dilakukan Al Haris saat menyambangi Kemendikti Saintek beberapa pekan lalu.
"Terkait Universitas Batanghari Jambi, saya sudah menyerahkan sepenuhnya dengan Kementerian. Dan saya mengusulkan agar Universitas Batanghari Jambi itu dinegerikan," ujar Al Haris kepada Jambi Ekspres (6/11/2025).
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam Kamis 6 November 2025, Hari Ini Naik ke Angka Rp2,287 Juta/Gram
Usulan ini, menurut Al Haris, telah melalui proses formal dan didukung oleh berbagai pihak di daerah. Ia mengaku telah mendapatkan restu dan surat rekomendasi yang diperlukan untuk memperkuat usulan tersebut ke pemerintah pusat.
BACA JUGA:Bimtek Pengelolaan DAK Sub Bidang SMK TA 2025 Disdik Provinsi Jambi
"Saya sudah usulkan, saya sudah minta juga rekomendasi Ketua DPRD dan rekomendasi Ketua Lembaga Adat," jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur menyebut komunikasi intensif telah dijalin dengan mitra di legislatif pusat. "Saya juga sudah berkomunikasi dengan Komisi 10 DPR RI. Dan segera mungkin nanti akan ada tinjauan lapangan," tambahnya.
BACA JUGA:LESU! TBS Kelapa Sawit Jambi Turun Rp124,51 Per Kilo, Ini Daftar Harga TBS 7-13 November 2025
Al Haris menegaskan bahwa usulan "penegerian" Unbari bukan hanya solusi atas konflik internal, tetapi juga kebutuhan objektif Provinsi Jambi.
Menurutnya, Jambi saat ini masih kekurangan PTN jika dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk dan lulusan sekolah menengah.
"Intinya adalah Jambi itu memenuhi syarat sebetulnya. Kenapa? Karena kita baru punya dua perguruan tinggi negeri. Unja satu, UIN satu, satu ada Poltekkes. Hanya itu, yang lain tidak ada," papar Gubernur.