JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Dinamika internal DPD I Golkar Provinsi Jambi kembali bergejolak. Baru saja selesai soal Musda, muncul lagi polemik baru dalam penentuan pengurus baru partai berlambang pohon beringin periode 2025-2030.
Bahkan pentolan partai berlambang pohon beringin ancam mundur dari partai besutan Bahlil Lahadalia tersebut.
BACA JUGA:Update Klasemen Liga Spanyol, Real Madrid Posisi Teratas Dibayangi Barcelona
Ancaman itu ditebar karena menilai adanya intervensi atau tekanan dari Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera, Ahmad Doli Kurnia.
BACA JUGA:Calon Kabupaten Baru Tabir Raya, 13 Tahun Menunggu, Infrastruktur Buruk, Pemekaran Jadi Solusi
Akibat intervensi itu, loyalis yang terlibat memenangkan Cek Endra banyak digeser secara sepihak dari usulan awal yang sudah dirapatkan bersama.
Usulan itu disebut telah dirombak habis, hingga tidak lagi mempertimbangkan kapasitas kader.
Indra Armendaris mengatakan bahwa dirinya mengikuti dinamika Musda Golkar Jambi sejak awal.
Dari sana dirinya telah merasakan adanya intervensi kuat terhadap Cek Endra yang merupakan Ketua Golkar terpilih.
BACA JUGA:Hajar Elche 3-1, Barcelona Tempel Ketat Real Madrid
"Saya mengikuti dinamika Musda. Saya melihat kuat sekali tekanan DPP terhadap Cek Endra. Meski saat itu aklamasi, tapi tekanan rupanya tidak berhenti, di formatur juga mendapatkan seperti itu," ujarnya.
Melihat terlalu jauhnya intervestasi itu, Indra mengaku akan mundur terlepas ada atau tidak namanya dalam susunan pengurus baru.
Terlebih informasi yang diperolehnya, banyak pengurus yang sudah disiapkan justru berubah.
Indra yang sebelumnya kembali diusulkan menjadi Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM, bergeser menjadi Wakil Ketua Bidang Tani dan Nelayan.
"Saya menyatakan mundur dari partai Golkar, ada atau tidak nama dalam pengurus nanti. Saya tidak ingin bersama-sama dengan orang berkhianat. Itu sikap kesatria saya," tegasnya.